Sistem Manajemen Penanganan Konflik Sosial

Main Article Content

Seti Tyas Kusumawardani

Abstract

ABSTRAK


Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki peningkatan populasi tahanan wanita yang tinggi. Tingginya angka peningkatan populasi tahanan yang tidak diimbangi dengan kesiapsiagaan yang baik dapat menimbulkan berbagai potensi konflik sosial yang terjadi seperti tindakan perkelahian antar narapidana, terjadinya penyerangan pada petugas pelarian dll .Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sistem penanganan konflik sosial di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A Kota Semarang. Rancangan penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Uji keabsahan data menggunakan metode triangulasi.penelitian dilakukan pada bulan Maret tahun 2020.


Hasil dari penelitian ini adalah lembaga pemasyarakatan wanita kelas II A Kota Semarang telah melakukan manajemen penanganan konflik sosial melalui fase pencegahan meliputi kegiatan pembinaan,kebijakan penggeledahan,program ngobrol pagi, fase persiapan meliputi penyediaan sarana prasarana keamanan, sumber daya manusia, pelatihan dan simulasi tanggap darurat. Fase penindakan meliputi penyediaan alat komunikasi darurat, SOP. Kegiatan pemulihan meliputi rekonsiliasi,rehabilitasi dan rekonstruksi. Ketidaksesuaian kondisi dengan peraturan terkait ditemukan pada jumlah petugas pengamanan, unit tanggap darurat serta kegiatan pelatihan dan simulasi.


ABSTRACT


Indonesia is a country that has a high increase in female prisoner population. The high rate of increasing prisoner population that is not matched by good preparedness can lead to various potential social conflicts that occur such as fights between prisoners, the occurrence of attacks on runaway officers etc. The purpose of this study is to find out an overview of social conflict management systems in Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A Kota Semarang. The study design was a descriptive study with a qualitative approach. Test the validity of the data using the triangulation method. The study was conducted in March 2020.


The results of this study are   Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A Kota Semaranfhas carried out management of social conflict management through the prevention phase including coaching activities, search policies, morning chat program, preparation phase includes the provision of security infrastructure, human resources, training and emergency response simulations . The enforcement phase includes the provision of emergency communication tools, SOPs. Recovery activities include reconciliation, rehabilitation and reconstruction. Discrepancies in conditions with related regulations were found in the  number of security personnel, emergency response units as well as training and simulation activities.

Article Details

How to Cite
Kusumawardani, S. (2020). Sistem Manajemen Penanganan Konflik Sosial. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 4(Special 4), 978-988. https://doi.org/10.15294/higeia.v4iSpecial 4.39937
Section
Articles