FAKTOR FISIK RUMAH DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT KUSTA DI KABUPATEN BIMA
Abstract
Abstrak
Latar Belakang : Penyakit kusta merupakan penyakit menular yang dapat menimbulkan masalah yang komplek dan perlu mendapatkan perhatian. Kabupaten Bima merupakan daerah endemis kusta. Kabupaten Bima pada tahun 2018 penemuan kasus kusta 25,42 per 100.000 penduduk dan data prevalensi kusta 2,91 per 10.000 penduduk. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan faktor fisik rumah dan perilaku terhadap kejadian penyakit kusta.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan disain studi kasus kontrol terdiri dari 49 sampel kasus dan 98 kontrol. Variabel penelitian luas Ventilasi, keberadaan jendela, jenis lantai, pembagian ruangan, jenis dinding, kepadatan hunian, pengetahuan, sikap, penggunaan handuk bersama, frekuensi penggantian alas tidur dan kebiasaan pembersihan lantai. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Analisis data menggunakan uji chi-square dan regresi logistik.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara luas ventilasi (p value =0,012), keberadaan jendela (p value=0,004), jenis lantai (p value=0,011) pembagian ruangan (p value=0,000), jenis dinding (p value=0,029), kepadatan hunian (p value=0,003), tingkat pengetahuan (p value=0,000), sikap (p value=0,000), frekuensi mandi (p value=0,000), penggunaan handuk bersama (p value=0,000), frekuensi penggantian alas tidur (p value=0,006) dan kebiasaan membersihkan lantai (p value=0,003) terhadap kejadian penyakit kusta. orang yang tinggal di rumah yang tidak ada pembagian ruangan dan orang dengan tingkat pengetahuan yang buruk memiliki peluang mengalami kusta sebesar 90 %.
Kesimpulan : luas ventilasi, keberadaan jendela, jenis lantai, pembagian ruangan, jenis dinding, kepadatan hunian, pengetahuan, sikap, penggunaan handuk bersama, frekuensi penggantian alas tidur dan kebiasaan pembersihan lantai merupakan faktor risiko terhadap kejadian penyakit kusta pada masyarakat di Kabupaten Bima.