Studi Faktor Iklim dan Kasus TB Di Kabupaten Serang, Provinsi Banten

  • Achmad Rizki Azhari Mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia http://orcid.org/0000-0003-4696-5580
  • Agustin Kusumayati Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
  • Ema Hermawati Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Abstract

Abstrak

TB disebabkan M. tuberculosis yang menyebar melalui udara dan telah menginfeksi seperempat populasi dunia. Indonesia memiliki tren peningkatan prevalensi TB pada tahun 2010-2019. Kasus TB paru di Kabupaten Serang memiliki tren peningkatan selama 2017-2019 dan menduduki peringkat pertama kasus baru TB BTA+ terbanyak di Provinsi Banten pada tahun 2019. Faktor iklim merupakan salah satu faktor lingkungan terpenting dalam penyebaran TB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jumlah kasus baru TB dengan faktor iklim bulanan (suhu, kelembaban, curah hujan, kecepatan angin, dan lama penyinaran matahari) tahun 2014-2020 di Kabupaten Serang. Penelitian ini menggunakan rancangan studi ekologi yang dilaksanakan pada April-Juni 2021. Hasil uji korelasi rank spearman menunjukkan kelembaban (nilai-p = 0,010; r = -0,279), curah hujan, (nilai-p = 0,004; r = -0,312) dan lama penyinaran matahari (nilai-p = 0,007; r = 0,293) berhubungan dengan jumlah kasus baru TB. Sedangkan suhu dan kecepatan angin tidak berhubungan dengan jumlah kasus baru TB (nilai-p > 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah kelembaban, curah hujan, dan lama penyinaran matahari berhubungan dengan jumlah kasus baru TB.

Abstract

TB is airborne disease caused by M. tuberculosis and had infected a quarter of the world's population. Indonesia had upward trend of TB prevalence at 2010-2019. Pulmonary TB cases in Serang Regency had upward trend at 2017-2019 and ranked first in the most new TB cases in Banten Province at 2019. Climate factors were one of the most important environmental factors in TB transmission. The purpose of this research was to analyze the correlation between the number of new TB cases and climate factors (temperature, humidity, rainfall, wind speed, and sunshine duration) at 2014-2020 in Serang Regency. This research used ecological study design that have done at April-June 2021. Spearman test results showed that humidity (p-value = 0.010; r = -0.279), rainfall (p-value = 0.004; r = -0.312) and sunshine duration (p-value = 0.007; r = 0.293) were correlated with new TB cases. Temperature and wind speed were not correlated with new TB cases (p-value > 0.05). In conclusion, humidity, rainfall, and sunshine duration were correlated with new TB cases.

Keywords: Climate factors; ecological study; number of new TB cases

Author Biographies

Agustin Kusumayati, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Scopus ID : 6507269847

Ema Hermawati, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Published
2022-01-31
How to Cite
Azhari, A., Kusumayati, A., & Hermawati, E. (2022). Studi Faktor Iklim dan Kasus TB Di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 6(1). https://doi.org/10.15294/higeia.v6i1.49739