The Perbedaan Tiga Kategori Aktifitas Fisik pada Status Obesitas dan Non Obesitas
Abstract
Prefalensi Obesitas tertingi di Indonesia yaitu Provinsi Sulawesi Utara dengan jumlah 31,2%. Salah satu Faktor terjadinya obesitas yaitu gaya hidup yang kurang aktif ataupun aktivitas fisik yang kurang. Obesitas selalu dikaitkan dengan aktivitas fisik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran perbedaan 3 kategori aktivitas fisik pada status obesitas dan non obesitas. Penelitian ini merupakan penelitian case control dengan menggunakan data katagorik tidak berpasangan. Sampel penelitian ini berjumlah 190 sampel dengan pembagian sampel 95 status obesitas dan 95 status non obesitas. Analisis data menggunakan analisis data univariat. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa responden berumur 17-25 tahun (2,6%), 26-35 tahun (37,8%), 36-45 tahun (30%), 46-55 tahun (24,2%), 56-65 tahun (5,3%). Jumlah responden jenis kelamin perempuan 108 rsponden (56,8%) dan laki-laki 82 responden (43,2%). Aktivitas ringan 3 responden (1,6%), aktivitas sedang 122 responden (64,2%) aktivitas berat 65 responden (34,2%). Jumlah aktivitas ringan dengan status obesitas 3,2% sedangkan non obesitas 0%. Aktivitas sedang dengan status obesitas 67,4% sedangkan non obesitas 61,1%. Aktivitas berat dengan status obesitas 38,9% sedangkan non obesitas 29,4%. Kesimpulannya rata-rata masyarakat desa klabat memiliki perilaku aktivitas fisik sedang yang dipengaruhi oleh jenis pekerjaan dan kemudahan-kemudahan dalam melakukan aktivitas seperti alat bantu pekerjaan maupun kemudahan dalam menggunakan alat transportasi.
Kata kunci : Aktivitas Fisik, Obesitas