Determinan Pelayanan Antenatal Care terhadap Kejadian Kelahiran Prematur di Negara Berkembang: Literatur Review
Abstract
Abstrak
Agenda SDG’s point 3.2 menurunkan angka kematian neonatal menjadi 12 per 1.000 kelahiran hidup. Kelahiran prematur berkontribusi dalam kematian neonatal (0-28 hari) pertama kehidupan, hal ini dikaitkan bahwa perawatan antenatal dan proses kelahiran masih merupakan masalah yang menonjol pada negara berkembang. Tujuan tinjauan sistematis ini untuk merangkum penelitian sebelumnya dari berbagai negara berkembang yang memberikan studi terkait pelayanan antenatal care terhadap kejadian kelahiran prematur. Metode: literatur review menggunakan panduan PRISMA dengan sumber database: Sciencedirect, Pubmed dan Google scholar, kata kunci: “antenatal care”, preterm birth”determinant”. Prevalensi kelahiran prematur di negara berkembang berkisar 6.7% hingga 14.8%, dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care bervariasi tergantung faktor individu dan wilayah, termasuk akses kunjungan ataupun standar pelayanan kesehatan yang diberikan. Dapat disimpulkan bahwa ada asosiasi positif secara signifikan antara antenatal care dengan kejadian kelahiran prematur. Oleh karena itu, pentingnya menerapkan layanan antenatal care yang berkualitas sebagai upaya untuk mengurangi kematian ibu dan bayi serta kelahiran prematur di Indonesia.
Abstract
Suistainable Development Goals or SDG's agenda point 3.2 reduces the neonatal mortality rate to 12 per 1,000 live births. Premature birth contributes to neonatal death (0-28 days) first life, this is associated that antenatal care and the birth process is still a prominent problem in developing countries. The purpose of this systematic review is to summarize previous studies from various developing countries that provide studies related to antenatal care services on the incidence of premature birth. Methods: literature review using PRISMA guidelines with database sources: Sciencedirect, Pubmed and Google scholar, keywords: "antenatal care", preterm birth "determinant". The prevalence of preterm birth in developing countries ranges from 6.7% to 14.8%, with the use of antenatal care services varying depending on individual and regional factors, including access to visits or the standard of health services provided. It can be concluded that there is a significant positive association between antenatal care and the incidence of premature birth. Therefore, it is important to implement quality antenatal care services as an effort to reduce maternal and infant mortality and premature births in Indonesia.
Keywords: Preterm Birth, Antenatal Care, Determinant