Identification of Dengue Hemorrhagic Fever Risk Zone in Daerah Istimewa Yogyakarta Province 2021

  • Sultan Aulia Rahmat Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Dina Nur Anggraini Ningrum Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Semarang
  • Suharna Suharna Provincial Health Office of DIY Province, Yogyakarta, Special Region of Yogyakarta, Indonesia
Keywords: Dengue, GIS, risk factors

Abstract

Abstrak

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu wilayah endemik Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Pada 2021, Incidence Rate (IR) DIY mencapai 32/100.000 populasi dengan Case Fatality Rate (CFR) mencapai 1,01%. Untuk mengurangi jumlah kasus DBD diperlukan suatu tindakan pencegahan. Manajemen penyakit berbasis wilayah dapat menjadi solusi mengurangi kasus DBD, seperti pemetaan risiko penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko penularan DBD di Provinsi DIY tahun 2021. Penelitian ini merupakan studi cross-sectional dengan pendekatan pemetaan dan ekologis. Variabel faktor risiko yang berkorelasi dengan insiden DBD akan di skoring, kemudian hasilnya dijabarkan menggunakan peta risiko DBD. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober tahun 2022. Berdasarkan analisis bivariat, faktor iklim memiliki hubungan dengan kejadian DBD. Pada Bulan Januari, wilayah Kota Yogyakarta dan Kulon Progo berada dalam risiko tinggi. Pada bulan November, wilayah Gunungkidul berada dalam risiko tinggi. Pada bulan Desember daerah dengan kategori tinggi antara lain Bantul dan Gunungkidul. Distribusi risiko DBD di DIY meningkat selama musim hujan. Pembuat kebijakan diharapkan dapat memprioritaskan daerah berisiko tinggi dalam menciptakan kebijakan.

 

Abstract

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) is one of dengue endemic regions in Indonesia. In 2021, Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) Incidence Rate (IR) in DIY was 32/100,000 population with Case Fatality Rate (CFR) reaching 1.01%. Reducing DHF cases is necessary to take preventive actions. Area-based disease management can be a solution to reduce DHF cases, such as mapping analysis of disease risk map. This research aims to determine the DHF transmission risk level in DIY Province during 2021. It is a cross-sectional study with mapping and ecological approach. Risk factors that correlate with DHF incidence will be scored, then the results will described as risk map. This research was conducted in September-October 2022. Based on bivariate analysis, climatic factors have a correlation with DHF. In January, Yogyakarta City and Kulon Progo were in high risk. Gunungkidul was highly vulnerable. in November. In December regions with high category include Bantul and Gunungkidul. DHF risk distribution in DIY was increased during rainy season. Policy makers are expected to prioritize high-risk areas in creating policies.

Published
2024-06-14
How to Cite
Rahmat, S., Ningrum, D., & Suharna, S. (2024). Identification of Dengue Hemorrhagic Fever Risk Zone in Daerah Istimewa Yogyakarta Province 2021. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 8(1), 97-110. https://doi.org/10.15294/higeia.v8i1.67935
Section
Articles