Kejadian Leptospirosis di Kabupaten Kebumen Tahun 2022
Abstract
Abstrak
Kasus leptospirosis di Kabupaten Kebumen pada tahun 2022 mengalami peningkatan dengan jumlah kasus 62 kasus dan 9 kematian (CFR 14,5 %). Tujuan dilakukan penelitian yaitu untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian leptospirosis di Kabupaten Kebumen. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain penelitian kasus kontrol (case control study) yang bersifat retrospektif dengan jumlah sampel 30 kasus dan 30 kontrol yang diambil dengan teknik purposive sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari-Februari tahun 2023 dengan cara wawancara serta pengisian kuesioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan chi-square test. Hasil penelitian menunjukan bahwa pekerjaan (p-value=0,038), riwayat luka (p-value=0,005), riwayat aktivitas di air (p-value=0,000), penggunaan APD (p-value=0,000), dan personal hygiene (p-value=0,037) berhubungan dengan kejadian leptospirosis. Simpulan dalam penelitian ini adalah pekerjaan berisiko, memiliki riwayat luka, memiliki riwayat aktivitas di air, tidak menggunakan APD, dan personal hygiene yang buruk berhubungan dengan kejadian leptospirosis di Kabupaten Kebumen.
Abstract
Leptospirosis cases in Kebumen Regency in 2022 have increased with a total of 62 cases and 9 deaths (CFR 14.5%). The aim of the research was to determine the risk factors associated with the incidence of leptospirosis in Kebumen District. This type of research is analytic observational with a retrospective case control study design with a sample size of 30 cases and 30 controls taken by purposive sampling technique taking into account inclusion and exclusion criteria. Data collection was carried out in January-February 2023 by means of interviews and filling out questionnaires. Data were analyzed univariately and bivariately with the chi-square test. The results showed that occupation (p-value=0.038), history of injury (p-value=0.005), history of activity in water (p-value=0.000), use of PPE (p-value=0.000), and personal hygiene (p-value=0.037) related to the incidence of leptospirosis. The conclusions in this study are risky work, having a history of injuries, having a history of activity in water, not using PPE, and poor personal hygiene are associated with the incidence of leptospirosis in Kebumen Regency.