Determinan Kejadian Putus Berobat pada Pasien Tuberkulosis di Kota Semarang
Abstract
Tuberkulosis merupakan penyakit kronis yang menular dan disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan menyebabkan kematian terbesar di dunia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Semarang, diketahui bahwa angka putus berobat pada tahun 2019 sebesar 18%, tahun 2020 sebesar 16%, dan tahun 2021 sebesar 12,43%. Angka putus berobat masih jauh dari target nasional sebesar <10%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kejadian putus berobat pada pasien tuberkulosis di Kota Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif observasional dengan rancangan penelitian nested case control. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari sistem SEMAR BETUL bulan Januari sampai Agustus 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel usia (p=0,001; AOR=0,026; CI 95%=0,003-0,204), variabel tipe diagnosis (p=0,015; AOR=7,387. CI 95%=1,470-37,122) dan variabel kepatuhan berobat (p=<0,001; AOR=24,439. CI 95%=5,380-111,013) memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian putus berobat pasien tuberkulosis di Kota Semarang. Dinas Kesehatan Kota Semarang perlu menyusun kebijakan dan program untuk melakukan pencegahan dini kejadian putus berobat pada pasien tuberkulosis.
Tuberculosis is a chronic, infectious disease caused by the bacteria Mycobacterium tuberculosis and causes the largest number of deaths in the world. Based on data from the Semarang City Health Service, it is known that the treatment dropout rate in 2019 was 18%, in 2020 it was 16%, and in 2021 it was 12.43%. The treatment dropout rate is still far from the national target of <10%. This study aims to determine the determinants of treatment dropout in tuberculosis patients in Semarang City. The type of research used is quantitative observational with a nested case control research design. This study used secondary data from the SEMAR BETUL from January to August 2023. The results showed that the age variable (p=0.001; AOR=0.026; 95%CI=0.003-0.204), the diagnosis type variable (p=0.015; AOR=7.387. 95%CI=1.470-37.122), treatment adherence variables (p=<0.001; AOR=24.439. 95%CI=5.380-111.013) have a significant relationship with the incidence of treatment dropout in tuberculosis patients in Semarang City. The Semarang City Health Service needs to develop policies and programs to prevent early treatment dropout in tuberculosis patients.