Program Indonesia Sehat terhadap Orang Gangguan Jiwa Berat (Skizofrenia) di Puskesmas Gunungpati
Abstract
Kota Semarang telah mengalami penurunan target SPM pada pelayanan kesehatan dengan ODGJ berat pada PIS-PK mencapai 83,98% dengan estimasi sasaran 1.511 orang dan realisasi tercapainya yaitu 1.269 orang pada tahun 2020. Menurut data laporan Dinas Kesehatan Kota Semarang pada tahun 2022, Kecamatan Gunungpati terdapat 244 kasus ODGJ yang mendapatkan pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis PIS-PK pada ODGJ berat (skizofrenia). Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan rancangan deskriptif menggunakan teknik purposive sampling dan triangulasi sumber. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2023 hingga Februari 2024 menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pelayanan kesehatan jiwa sudah berjalan baik, namun pada kunjungan rumah belum dilaksanakan secara optimal karena selama pelaksanaan hanya dilakukan pada beberapa rumah dalam dua kali kunjungan keluarga berbeda. Simpulan penelitian ini adalah pada kunjungan rumah pasca dilakukan pendataan PIS-PK ODGJ berat sudah berjalan, namun target belum terpenuhi dan terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya.
Semarang city experienced a decrease at the SPM target for health services with severe ODGJ in PIS-PK reached 83.98% with the estimated target was 1.511 people and the actual achievement was 1.269 people in 2020. According to 2022, Semarang city health service report data, Gunungpati district had 244 cases ODGJ who received health services. This study aims to analyze PIS-PK in severe ODGJ (schizophrenia). This research method is qualitative with descriptive design using purposive sampling techniques and source triangulation. The research was carried out from November 2023 to February 2024 using in-depth interviews, observation, and documentation. The results of the research show that mental health services are functioning properly, but home visits have not been implemented optimally because during implementation it have been carried out in a few homes during two different family visits. The conclusion of this research is that during the home visit after the PIS-PK data collection for severe ODGJ was carried out, the target had not been met and there were several obstacles in its implementation.