Distribusi Kejadian DBD Berdasarkan Kepadatan Penduduk dan Jentik Nyamuk di Puskesmas Kedungmundu

  • Jayanti Evananda Febrian Program Studi Kesehatan Masyarakat, Kedokteran, Universitas Negeri Semarang
  • Dyah Mahendrasari Sukendra Program Studi Kesehatan Masyarakat, Kedokteran, Universitas Negeri Semarang
Keywords: DHF, geographic, overlay, mapping, QGIS

Abstract

Puskesmas Kedungmundu merupakan puskesmas dengan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi di Kota Semarang. Pada tahun 2022 kasus DBD mengalami kenaikan >2 kali dari tahun 2021 dengan nilai IR 66,99 per 100.000 penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi kejadian DBD berdasarkan kepadatan penduduk dan jentik nyamuk di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif rancangan cross sectional dengan pendekatan studi geografis menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah total kasus DBD di Puskesmas Kedungmundu pada tahun 2022. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-November 2023. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode total sampling. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis univariat dan analisis pemetaan dengan metode klasifikasi dan overlay menggunakan QGIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan penduduk dan jentik nyamuk mempengaruhi tingginya kejadian DBD di suatu wilayah. Sendangmulyo merupakan kelurahan dengan kasus tertinggi serta angka kepadatan penduduk dan jentik nyamuk tergolong kategori tinggi.

Kedungmundu Health Center is the health center with the highest Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) cases in Semarang City. In 2022, DHF cases increased >2 times from 2021 with an IR value of 66.99 per 100,000 population. This study aims to determine the distribution of DHF incidents based on population density and mosquito larvae in the Kedungmundu Health Center. This type of research uses a descriptive research cross sectional design with a geographic study approach using a Geographic Information System (GIS). The sample was the total number of DHF in the Kedungmundu Health Center in 2022. The research was conducted in October-November 2023. The sampling technique in this study used the total sampling method. The data in this study were analyzed using univariate analysis and mapping analysis with classification and overlay methods using QGIS. This study concluded that population density and mosquito larvae influence the high incidence of DHF in an area. Sendangmulyo is the sub-district with the highest cases and population density and mosquito larvae are in the high category.

Published
2024-11-21
How to Cite
Febrian, J., & Sukendra, D. (2024). Distribusi Kejadian DBD Berdasarkan Kepadatan Penduduk dan Jentik Nyamuk di Puskesmas Kedungmundu. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 8(3), 396-408. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/higeia/article/view/79017
Section
Articles