Implementation of Legal Aid by the Local Government (Case Study of the Local Government of Jember Regency)
Main Article Content
Abstract
Basically, the right to obtain defense from an advocate or public defender (access to legal counsel) is a human right of all people and is one of the elements to obtain justice for everyone. However, in reality, local governments generally only provide legal assistance on a non-litigation basis where its implementation does not burden the regional budget at all. Based on this, the researchers made two problem formulations, namely 1). How to protect the community through the provision of legal aid and 2). How is the implementation of the provision of legal aid by the local government? The author uses a normative juridical research approach. From the results of the study, it was found that the provision of legal aid is not only regulated in the Constitution but is also regulated in the regulations below it up to the Regional Regulation level. Local governments can allocate funds for the implementation of legal aid in the APBD.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The copyrights of the article in Indonesian J. Int'l Clinical Leg. Educ. is on the Author(s), however, before publishing, it is required to obtain written confirmation from Author(s) in order to ensure the originality (Author Statement of Originality). The statement is to be signed by at least one of the authors who have obtained the assent of the co-author(s) where applicable. This work licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0). All writings published in this journal are personal views of the authors and do not represent the views of this journal and the author's affiliated institutions.
References
Amiruddin, A., & Asikin, Z. (2006). Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT. Raja Garafindo Persada.
Anwar, Y., & Adang, A. (2009). Sistem Peradilan Pidana (Konsep, Komponen, dan Pelaksanaannya dalam Penegakan Hukum di Indonesia). Bandung: Widya Padjajaran.
Asfinawati, A., & Santosa, M. A. (2007). Bantuan Hukum Akses Masyarakat Marjinal Terhadap Keadilan Tinjauan Sejarah, Konsep, Kebijakan, Penerapan, dan Perbandingan di Berbagai Negara. Jakarta: LBH Jakarta.
Badan Pembinaan Hukum Nasional. (2016). Implementasi Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum. Jakarta: BPHN.
Bakker, L., & Timmer, J. (2014). Justice in Indonesia: The social life of a momentous concept. The Asia Pacific Journal of Anthropology, 15(4), 293-301.
Bakri, D. S. A. B. (2020). Bantuan Hukum Pro Bono Publico dalam Pemenuhan Hak Memperoleh Keadilan dan Persamaan di Muka Hukum di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Panorama Hukum, 5(2), 205-215.
Cappelleti, M., & Garth, G. (1978). Access to Justice. Italy: Giuffre-Sijthoff.
Harahap, M. Y. (2009). Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP Penyidikan dan Penuntutan. Jakarta: Sinar Grafika.
Kaligis, O. C. (2006). Perlindungan Hukum Atas Hak Asasi Tersangka, Terdakwa dan Terpidana. Bandung: PT Alumni.
Maimunawaroh, S., & Antikowati, A. (2018). Kewenangan Pemerintah Daerah dalam Pemenuhan Bantuan Hukum bagi Masyarakat Miskin di Kabupaten Jember. Lentera Hukum, 5(2), 259-276.
Manan, B. (2001). Perkembangan Pemikiran dan Pengaturan Hak Asasi Manusia di Indonesia, Yayasan Hak Asasi Manusia, Demokrasi dan Supremasi Hukum. Bandung: Alumni.
Nasution, A. B. (2007). Bantuan Hukum di Indonesia. Jakarta: LP3ES.
Reksodiputro, N. (1994). Hak Asasi Manusia Dalam Sistem Peradilan Pidana. Jakarta: Pusat Pelayanan Keadilan dan Pengabdian Hukum.
Republic of Indonesia. (1945). Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Republic of Indonesia. (1981). Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
Republic of Indonesia. (1999). Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
Republic of Indonesia. (2004). Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman.
Republic of Indonesia. (2011). Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum.
Republic of Indonesia. (2013). Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2013 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum.
Republic of Indonesia. (2014). Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
Republic of Indonesia. (2015). Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. M.HH-01.HN.03.03 Tahun 2015 tentang Besaran Biaya Bantuan Hukum Litigasi dan Nonlitigasi.
Rukmini, M. (2007). Perlindungan HAM Melalui Asas Praduga Tidak Bersalah dan Asas Persamaan Kedudukan Dalam Hukum Pada Sistem Peradilan Pidana Indonesia. Bandung: Alumni.
Santiadi, K. (2019). Expanding Access to Justice through E-Court in Indonesia. Prophetic Law Review, 1(1), 75-89.
Soekanto, S. (1983). Bantuan Hukum suatu Tinjauan Sosio Yuridis. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Soekanto, S. (2008). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sunggono, B., & Harianto, A. (2001). Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia. Bandung: Mandar Maju.
Suradji, S. (2008). Etika dan Penegakan Kode Etik Profesi Hukum (Advokat). Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Hukum dan HAM RI.
Tuslian, W. N. (2020, March). Assessing Development of Access to Justice in Indonesia Through Capability Approach. In 3rd International Conference on Law and Governance (ICLAVE 2019) (pp. 226-230). Atlantis Press.
Van Voorst, R. (2014). The right to aid: perceptions and practices of justice in a flood-hazard context in Jakarta, Indonesia. The Asia Pacific Journal of Anthropology, 15(4), 339-356.
Winata, F. H. (2009). Probono Publico, Hak Konstitusional Fakir Miskin Untuk Memeperoleh Bantuan Hukum. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
YLBHI. (2014). Panduan Bantuan Hukum di Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Zen, A. P. M., & Hutagalung, D. (2006). Panduan Bantuan Hukum di Indonesia. Jakarta: YLBHI dan PSHK.