Abstract

Perairan Indonesia memiliki potensi sumber daya laut yang tinggi, sehubungan dengan hal tersebut, Indonesia juga merupakan salah satu negara yang memiliki kawasan hutan mangrove (hutan bakau) terluas di dunia. Salah satu potensi dari tanaman mangrove yang mulai banyak dikembangkan yakni buah mangrove sebagai sumber pangan, seperti sari buah mangrove pedada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mensintesis, karakterisasi, dan uji aktivitas antifungi nanosilver dalam sari buah mangrove. Pada penelitian ini sari buah mangrove dibagi menjadi tujuh perlakuan yakni K- tanpa penambahan agen antifungi (sebagai kontrol negatif), K+ dengan penambahan 0,1% natrium benzoat (sebagai kontrol positif), F1 hingga F5 dengan variasi kadar penambahan nanosilver sebesar 4%, 8%, 12%, 16%, dan 20%. Uji aktivitas antifungi dilakukan menggunakan metode Direct Microscopic Count (DMC) dengan teknik penghitungan langsung. Berdasarkan hasil penelitian ditunjukkan bahwa penambahan nanosilver memberikan pengaruh yang berbeda nyata di tiap konsentrasinya terhadap aktivitas antifungi dalam sari buah mangrove pedada. Perlakuan pada sampel F2 (dengan kadar penambahan nanosilver 12%) merupakan formulasi optimum dari semua perlakuan. Pada uji organoleptik, penambahan nanosilver hanya memberikan pengaruh nyata pada warna namun tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada mutu fisik berupa aroma, tekstur, dan juga pH.