Abstract

Bersepeda menjadi kegiatan sosial baru dan menjadi gaya hidup di kalangan masyarakat Kab. Rembang di masa pandemi Covid-19 untuk menjaga kebugaran jasmani dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh sebagai upaya mencegah penularan virus Covid-19. Bersepeda juga sebagai rekreasi yang dapat membuat pikiran menjadi fresh karena dengan bersepeda dapat menikmati pemandangan sepanjang jalan yang dilewati.


            Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskripif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian Data, dan pengambilan Kesimpulan.


            Hasil penelitian menunjukkan bahwa bersepeda menjadi olahraga yang menyehatkan secara fisik maupun psikis. Namun apabila dilakukan saat kondisi tubuh tidak fit dapat menimbulkan cidera, bahkan apabila tidak mematuhi protokol kesehatan dapat memicu penularan virus Covid-19 dengan adanya kerumunan. Pemanasan yang biasa dilakukan para komunitas pesepeda di Kab. Rembang yaitu melakukan peregangan maupun gerakan perlahan. Pendinginan setelah bersepeda juga hampir sama gerakan yang dilakukan meskipun masih ada yang kurang memperhatikan pentingnya pendinginan karena langsung istirahat.  Terkait perlengkapan mayoritas sudah lengkap. Dalam menaati peraturan lalu lintas juga hampir keseluruhan mematuhi peraturan lalu lintas dan berada di sebelah kiri jalan dengan berbaris. Untuk jalur yang sering dilalui para komunitas utamanya jalur yang bertujuan ke area wisata dan menyesuaikan jenis komunitas pesepeda. Di Kabupaten Rembang belum memiliki jalur khusus pesepeda.


            Simpulan dari penelitian ini bahwa olahraga untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan rekreasi menjadi alasan komunitas pesepeda. Bersepeda sangat baik bagi kesehatan dan dapat  menabah persaudaraan. Namun bersepeda juga dapat menimbulkan cedera dan memicu penularan Covid-19 apabila dilakukan dalam kondisi tubuh tidak fit dan berkerumun. Pemanasan dan pendinginan dilakukan dengan peregangan otot dan gerakan ringan. Hampir seluruh komunitas telah menggunakan perlengkapan dengan lengkap dan menaati peraturan lalu lintas meskipun belum memiliki jalur khusus sepeda pada jalur yang telah ditentukan sesuai jenis kommunitas pesepeda. Saran dari penelitian ini yaitu Dindikpora agar melakukan sosialisasi kepada komunitas pesepeda untuk penegasan kembali tentang protokol kesehatan dan mengusulkan adanya perbaikan infrasruktur pada pembuatan jalur khusus pesepeda.