Abstract

Latar belakang: Angka kesembuhan penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Bandarharjo dari tahun 2017-2019  72,50%  pada tahun 2017, 76,47% pada tahun 2018 dan 78,40% pada tahun 2019 angka kesembuhan TB Paru di Puskesmas Bandarharjo terus meningkat tetapi belum mencapai target nasional yaitu 85%.  Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian case control. Populasi diambil pada Kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo dengan jumlah penduduk yaitu sebanyak 20.645 jiwa. Sampel sebesar 30 kasus dan 30 kontrol dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner terstrukur. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi square dengan perangkat SPSS. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa dukungan keluarga (p-value 0,01), kepatuhan minum obat (p-value 0,0001), sikap penderita (p-value 0,01), perilaku penderita (p-value 0.03), peran pengawas minum obat (p-value 0,0001), sikap petugas kesehatan (p-value 0,02), persepsi penderita (p-value 0,01), keyakinan untuk sembuh (p-value 0,0001) berhubungan dengan status kesembuhan pasien TB paru usia produktif. Simpulan: terdapat hubungan antara dukungan keluarga, kepatuhan minum obat, sikap penderita, perilaku penderita, peran pengawas minum obat, sikap petugas pelayanan kesehatan, persepsi penderita, keyakinan untuk sembuh berhubungan terhadap status kesembuhan pasien TB paru usia produktif. Maka perlu disarankan bagi Puskesmas Bandarharjo untuk meningkatkan peran pengawas minum obat (PMO) dan penyuluhan tentang pentingnya dukungan keluarga kepada penderita selama masa pengobatan.


 


Kata kunci : Faktor Kesembuhan, Penderita TB Paru, Usia Produktif