Abstract

Kebisingan merupakan suatu gangguan yang dapat mempengaruhi keselamatan dan kenyamanan pekerja khususnya yang dihasilkan dari peralatan produksi. Tingkat kesadaran perusahaan pengelolahan kayu dan furniture dalam melindungi para pekerja masih relatif sangat rendah sehingga hal ini dapat berdampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan tingkat produktivitas kerja akibat intensitas kebisingan pada pekerja bagian sawmill, sanding dan bagian finishing di PT. Alis Jaya Ciptatama, Ceper, Klaten


Penelitian ini berjenis observasional dengan desain cross sectional. Responden penelitian berjumlah 31 orang yang diambil dengan teknik acak sederhana. Pengukuran kebisingan menggunakan alat Sound Level Meter, untuk pengumpulan data tingkat produktivitas kerja dan karakteristik pekerja menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik Kruskal Wallis signifikansi 5%.


Intensitas kebisingan pada 3 bagian proses kerja menunjukkan hasil yang berbeda. Sawmill merupakan bagian dengan kebisingan paling tinggi yaitu 89,8 dBA, bagian sanding 83 dBA serta bagian kebisingan paling rendah finishing yaitu 70,8 dBA. Sebagian besar para pekerja tidak menggunakan APD saat bekerja. Dari uji statistik Kruskal Wallis didapatkan hasil ada perbedaan tingkat produktivitas kerja akibat intensitas kebisingan.


Ada perbedaan tingkat produktivitas kerja akibat intensitas kebisingan pada proses produksi bagian sawmill, sanding dan finishing di PT. Alis Jaya Ciptatama, Ceper, Klaten.