Abstract

Latar Belakang: Salah satu faktor fisik yang sering ditemui oleh pekerja adalah suhu. Kondisi suhu lingkungan kerja yang terlalu panas dapat menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan pada pekerja. Kota Semarang memiliki cakupan pelayanan kesehatan pekerja baik sektor formal maupun informal sebanyak 205.231 terdiri dari kasus penyakit umum pada pekerja sebesar 168.743, kasus penyakit akibat kerja sebesar 2.524, kasus kecelakaan kerja sebesar 575, dan kasus lainnya sebesar 16.296. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan penilaian risiko serta memberikan model/rancangan pengendalian risiko bahaya panas. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan level 1 dengan 7 informan yang ditentukan dengan teknik purpossive sampling. Instrumen penelitian berupa human instrument, pedoman wawancara, angket dan lembar observasi. Teknik pengambilan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan angket. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kedua validator ahli menilai bahwa produk rancangan pengendalian potensi bahaya panas sudah baik. Kesimpulan: Produk rancangan pengendalian potensi bahaya panas telah memenuhi syarat untuk diberikan kepada pemilik pabrik.