Abstract

Latar belakang : Hipertensi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Pudakpayung, Kota Semarang pada tahun 2018 sebanyak 822 jiwa, tahun 2019 meningkat menjadi 951 jiwa dan pada tahun 2020 kasusnya terus meningkat setiap bulannya. Terdapat 2 kasus COVID-19 meninggal merupakan lansia dengan komorbid hipertensi. Metode : Jenis penelitian ini obsevasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Jumlah populasi 862 jiwa, dengan teknik purposive sampling. Didapatkan jumlah sampel yang ditetapkan sebesar 45 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil : Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara sikap (p = 0,012), kepercayaan (p = 0,028), dukungan keluarga (p = 0,004) dan sumber informasi (p = 0,010) dengan perilaku pencegahan COVID-19. Dan tidak ada hubungan antara pengetahuan (p = 1,000), dukungan petugas kesehatan (p = 1,000), dukungan tokoh masyarakat (p =1,000 ) dan fasilitas kesehatan (p = 0,779) dengan perilaku pencegahan COVID-19. Kesimpulan : Perlunya peningkatan peran dari petugas kesehatan dan tokoh masyarakat dalam pendekatan dan pemberian edukasi terkait COVID-19 pada lansia untuk meningkatkan perilaku pencegahan COVID-19.