Abstract

Latar Belakang: Kejadian tuberkulosis anak usia 0-4 tahun di Puskesmas Telogosari Wetan tertinggi diantara semua Puskesmas Kota Semarang, dari 10 kasus naik menjadi 24 kasus ditahun 2019. Pemberian PP INH di wilayah kerja Puskesmas Telogosari Wetan sebanyak 2 anak. Anak yang tinggal serumah dengan penderita BTA(+) mempunyai resiko lebih besar menderita TB. 50% anak yang menderita TB di wilayah kerja Puskesmas Telogosari Wetan merupakan anak yang kontak serumah dan tidak mendapatkan PP INH. Tujuan penelitian ini menganalisis perilaku ibu dalam pemberian obat isoniazid untuk pencegahan penularan tuberkulosis anak 0-4 tahun. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2020. Metode: Penelitian ini menggunakan desainkualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Informan dipilih secara purposive sampling yang terdri dari 2 informan utama dan 5 informan triangulasi. Pengambilan data menggunakan wawancara mendalam kemudian data dianalisis data dan disajikan dalam bentuk narasi. Hasil : pengetahuan ibu cukup baik, keyakinan baik, konsekuensi baik, persepsi baik, motivasi baik, norma masyarakat baik, dan perilaku baik. Kesimpulan: Perilaku ibu dalam pemberian isoniazid untuk pencegahan penularan TB anak masih kurang baik dan perlu ditingkatkan.