Abstract

ABSTRAK


 


Latar Belakang: Jumlah kasus HIV/AIDS di Kota Semarang dari tahun 2016-2019 mengalami peningkatan pada setiap tahunnya, tahun 2018 ditemukan 640 kasus dan tahun 2019 ditemukan 643 kasus. Berdasarkan jenis pekerjaannya, sejak tahun 2007-2019 kasus HIV/AIDS paling banyak diderita oleh karyawan. Dengan jumlah kasus pada tahun 2020 sebanyak 117 penderita. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran perilaku seksual berisiko tertular dan menularkan HIV/AIDS yang dilakukan oleh karyawan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Informan penelitian ini adalah karyawan dengan usia 20-40 tahun yang berdomisili di Kota Semarang. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum tertular HIV/AIDS pengetahuan dan sikap karyawan tentang HIV/AIDS sangat buruk. Seluruh informan merasa HIV/AIDS dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri. Sedangkan setelah tertular HIV/AIDS pengetahuan dan sikap karyawan tetang HIV/AIDS cukup baik, tetapi praktiknya masih kurang. Seluruh informan merasa penting melakukan perilaku pencegahan menularkan HIV/AIDS. Hambatan yang dirasakan yaitu kurangnya pengetahuan informan mengenai kondom, perilaku pencegahan tertular dan menularkan HIV/AIDS, serta kebiasaan bergonta-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual karena merasa sulit menolak keinginan diri untuk hanya berhubungan seksual dengan satu orang saja. Kesimpulan: Penyebab utama karyawan tertular HIV/AIDS adalah kurangnya pengetahuan tentang perilaku pencegahan HIV/AIDS. setelah tertular HIV/AIDS seluruh informan melakukan perilaku pencegahan menularkan HIV/AIDS.