Abstract

Prevalensi Diabetes Melitus di Indonesia pada tahun 2018 cenderung mengalami kenaikan yaitu sebesar 2 %.  Terapi diet yang dianjurkan adalah 3J yaitu tepat jenis, jumlah, dan jadwal. Makanan tinggi serat dan beta-karoten dibutuhkan untuk pasien diabetes melitus tipe 2 agar darah tetap stabil dan mencegah stres oksidatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar beta-karoten, serat kasar, protein, dan sifat organoleptik snack bar labu kuning dan kacang merah dalam beberapa formulasi. Desain penelitian studi eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Metode penelitian menggunakan uji hedonik untuk mengetahui sifat organoleptik dan uji laboratorium untuk uji beta-karoten, serat kasar, dan protein. Teknik analisis data menggunakan Uji Kruskal Wallis untuk sifat organoleptik, dan beta karoten serta uji One Way ANOVA untuk serat dan protein. Hasil uji beta karoten menunjukkan nilai rata-rata 30,541 mg/100 g (p=0,007), serat kasar menunjukkan nilai rata-rata 16,969 g  (p=0,002), protein dengan nilai rata-rata 9,998 g (p=0,000). Hasill uji organoleptik hedonik yang paling disukai pada aspek warna adalah F1 dan F3,  aspek rasa dan aroma dengan F2, dan aspek  tekstur dengan F3. Snack bar dengan sifat organoleptik secara keseluruhan (warna, rasa, aroma, tekstur) yang paling disukai panelis dan uji kandungan gizi terbaik adalah snack bar F2 (70% labu kuning : 30% kacang merah) memiliki kadar beta-karoten 9,162 mg, serat 4,5 g, dan protein 3 g per saji (30 gram).