Abstract

Latar Belakang: Indonesia mempunyai juluki sebagai negara “supermarket bencana” karena banyak terjadi bencana. Banjir bandang merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia. Tahun 2010, banjir bandang menerjang DAS Beringin. Pada tahun 2012 dibentuk KSB dan sistem peringatan dini banjir bandang untuk meminimalisir dampak. Tahun 2020 banjir bandang memiliki  intensitas tinggi disebabkan adanya perubahan tata guna lahan di bagian hulu sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perubahan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman bencana banjir bandang. Metode: Jenis dan desain penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dan purposive sampling  Hasil: Terjadi perubahan kesiapsiagaan dalam memahami bencana seperti pada aspek paradigma aksi mitigasi. Terkait mobilisasi sumber daya, terdapat beberapa perubahan, salah satunya pada aspek ketersediaan tim bencana. Pada sistem peringatan dini banjir bandang, perubahan terjadi pada aspek alat dan mekanisme peringatan dini. Dan pada perencanaan kesiapsiagaan. perubahan terjadi pada aspek kondisi penyelamatan. Kesimpulan: Ada perubahan kesiapsiagaan bencana dalam upaya memahami bencana, memobilisasi sumber daya, sistem peringatan dini dan perencanaan kesiapsiagaan.