Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan WHO tahun 2018 diketahui bahwa sebanyak 2,3 milyar orang di dunia masih memiliki keterbatasan untuk mengakses sanitasi dasar lengkap, sedangkan diketahui bahwa BAB secara terbuka atau open defecation masih dilakukan oleh 892 juta orang di dunia. Kabupaten Pekalongan merupakan kabupaten dengan angka desa ODF terendah ke dua dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku BAB. Metode: Jenis dan rancangan penelitian yaitu analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian terdiri dari kepala keluarga yang bertempat tinggal di 3 desa wilayah kerja Puskesmas Kajen II diambil dengan cara proportional random sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa lembar kuesioner dan lembar observasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik chi square. Hasil: menunjukan adanya hubungan antara pengetahuan (p=0,002), sikap (p=0.001), kondisi jamban (p=0,000) dengan perilaku BAB dan tidak ada hubungan antara dukungan tokoh masyarakat (p=0,572) dengan perilaku BAB. Kesimpulan: hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan, sikap, kondisi jamban dengan perilaku BAB dan tidak ada hubungan dukungan tokoh masyarakat dengan perilaku BAB. Saran penelitian yaitu peningkatan edukasi dan pemantauan berkala kondisi jamban.