Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penanaman karkater kejujuran pada anak dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penanaman karakter kejujuran di Sekolah Minggu Gereja Katolik Santo Petrus. Dilatar belakangi oleh kehidupan anak yang diwarnai dengan nilai-nilai yang merusak perkembangan anak seperti kekerasan, kebencian, permusuhan, ketidakadilan, dan kebohongan.


Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik analisis data berdasarkan teori Miles dan Huberman. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara, observasi, dan teknik pengumpulan data (dokumen). Peneliti mendapatkan sumber data primer dari pendamping serta orang tua peserta Sekolah Minggu, sumber data sekunder didapatkan dari dokumen yang ada di Sekolah Minggu yaitu buku panduan yang digunakan.


Hasil analisis data tentang penanaman karakter kejujuran pada anak di Sekolah Minggu Gereja Katolik Santo Petrus Semarang dipengaruhi oleh faktor pendukung  berupa pribadi yang mau diberi pemahaman akan karakter kejujuran, pendamping sebagai orang dewasa yang dijadikan panutan berperilaku jujur untuk menjadi contoh bagi para peserta Sekolah Minggu, dan kebudayaan yang tercipta dilingkungan gereja merupakan budaya yang baik seperti jujur, cinta kasih, dan bertanggung jawab. Sedangkan factor penghambat berupa pengalaman pribadi dan pendidikan anak dalam sekolah maupun keluarga  yang berbeda-beda menyebabkan tingkah laku anak berbeda tiap pribadinya, apa bila terdapat peserta yang berperilaku negatif seperti berbohong akan mempengaruhi cara pandang peserta lain mengenai kejujuran. Secara garis besar, simpulan penelitian ini yaitu penanaman karakter kejujuran dilakukan melalui pendalaman kitab suci, kegiatan saat kreatifitas, dan saat pujian menggunakan gerak dan lagu. Namun beberapa hal yang ditemukan terkait berbedanya latar belakang pendidikan dan pengalaman anak mempengaruhi penanaman karakter kejujuran di Sekolah Minggu.