NILAI BUDI PEKERTI PADA RAGAM GERAK TARI TOPENG LANYAPAN ALUS KABUPATEN TEGAL

  • Irchami Putriningtyas Prodi Pendidikan Seni, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Wahyu Lestari Prodi Pendidikan Seni, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Hartono Hartono Prodi Pendidikan Seni, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Keywords: The Value of Manners, Variety Motion, Mask Dance Lanyapan Alus

Abstract

Tari topeng Lanyapan Alus dilatarbelakangi oleh nilai-nilai budi pekerti, moral serta budaya yang berlaku di desa Salarang Lor. Masalah penelitian pertama strukrur ragam gerak tari Topeng Lanyapan Alus. Kedua, nilai budi pekerti yang terkandung pada ragam gerak tari Topeng Lanyapan Alus. Ketiga relevansi ragam gerak tari Topeng Lanyapan Alus terhadap nilai budi pekerti. Pendekatan dalam penelitian ini adalah interdisiplin dengan melibatkan koreografi sebagai materi yang dikaji dengan disiplin ilmu budaya atau antropologi. Metode kualitatif. Lokasi penelitian di desa Slarang Lor. Teknik pengumpulan menggunakan trianggulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data interaktif. Hasil penelitian pertama, struktur ragam gerak tari Topeng Lanyapan Alus memiliki 102 motif, 23 frase, 9 kalimat, dan 3 gugus. Kedua, nilai budi pekerti yang ditemukan yaitu sabar, ikhlas, jujur, dan memetri. Ketiga, relevansi ragam gerak lontang yaitu menjalani hidup dengan selalu menerima atas kehendak Tuhan, relevansi ragam gerak entrakan yaitu mampu menerima dengan hati lapang, relevansi ragam gerak ipit-ipit yaitu hidup dengan selalu menegakan kebenaran dan keadilan, dan relevansi ragam gerak geyol yaitu menjalani hidup dengan selalu menjaga yang dimiliki. Saran dari penelitian ini, perlu adanya pementasan rutin tari Topeng Lanyapan Alus yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Kabupaten Tegal, agar tari Topeng Lanyapan Alus tetap lestari.

Mask dance Lanyapan Alus background by manners values, moral and cultural applicable in the village Salarang Lor. The raised first structure of motion mask dance Lanyapan Alus. Second, manners values are contained in of motion mask dance Lanyapan Alus. Third, the relevance of motion dance masks Lanyapan Alus against the value of manners. The approach is interdisciplinary, involving choreography as by cultural or anthropological disciplines. The method is qualitative. Location research in the Slarang Lor,. The data techniques using triangulation. Data analysis technique data analysis. The results show: first, the structure of motion dance masks Lanyapan Alus has 102 motif, 23movement phrases, 9 sentences, and 3 groups. Second, the value of manners that found that patient, sincere, honest, and memetri. Third, the relevance of motion lontang namely through life always accept the will of God, relevance entrakan motion that is able to receive with open heart, relevance ipit-ipit of motion which is living with the always uphold truth and justice, and the relevance geyol of motion that live by always keeping owned. Suggestions from this study, the need for routine staging Lanyapan Alus mask dance organized by the Department of Culture Tegal regency, so dance masks Lanyapan Alus remain stable.

References

Cahyono, Agus. 2006. Seni Pertunjukan Arak Arakan dalam Upacara Tradisional Dugderan di Kota Semarang. HARMONIA: Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni, Vol. VII, No. 3, Edisi September-Desember, 2006.

Hanna, Judith. 2008. A Nonverbal Language for Imagining and Learning: Dance Education in K–12 Curriculum Educational Researcher. Vol. 37 (Nov., 2008) pp. 491-506.

Hidayat, Robby. 2001. Spiritualitas empat Tokoh Sentral dalam Pertunjukan Wayang Topeng Malang. Laporan Penelitian tidak diterbitkan. LEMLIT Universitas Negeri Malang.

Iwan Agung. 2008.http://www.tegalkab.go.id/. Diunduh paa hari Senin tanggal 5/1/2015 pada pukul 09.00 WIB.

Lestari, Wahyu. 2010. “Pemahaman Nilai Etika Kepemimpinan Dalam Lakon Wayang Murwakala: Sosialisasi Dan Implementasi Kepada Masyarakat†Artikel Ilmiah: Seni Dan Budaya Industri Kreatif.

Noniek Wiharniy. 2011. “ Nilai-Nilai Budi Pekerti Di Dalam Serat Margawirya Karya Rmh. Jayadiningrat I (Sebuah Tinjauan Bentuk, Fungsi, dan Makna). Artikel Iilmiah: Fak. Sastra dan Seni Rupa.

Pujiwati, (2003). Pesan Moral Lakon Saridin Dalam Ketoprak Cahyo Mudho Di Bakaran Pati. Tesis. Universitas Negeri Semarang (Unpublish).

Rudianto, 2013. “Analisis Nilai-nilai Budi Pekerti Dalam Syair Abdul Muluk†Artikel Ilmiah: Seni Dan Budaya Industri Kreatif.

Sampurno, 2010. www. ritual-dan-hiburan-dalam-tari-topeng indosiar.com, Tegal di unduh pada hari sabtu tanggal 5 Juli 2015 pukul 15.21 WIB.

Setyawati, 2003. “Ritual Dan Hiburan Dalam Tari Topengâ€. Tesis. Universitas Negeri Semarang (Unpublish).

Supriyoko, Ki. 2000. “Praktek Pendidikan Budi Pekerti bagi Anak dan Generasi Muda Indonesia;Kajian Kritis Dimensi Pendidikanâ€.Yogyakarta: Makalah Ceramah dan Diskusi Budi Pekerti Mencerminkan Watak Bangsa, Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional, 29 Juli 2000.

Susiati, 2012. “Eksistensi Tari Topeng Endel Pasca Rekontruksi Di Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegalâ€. Artikel Ilmiah: UNNES

Wahmida, 2010 legalhttp://Wapedia.mobi, diunduh pada Tanggal 5 Juli 2015 pukul 15:20.

Wiessner. Polly. 1983. Style And Social Information In Kalahari San Projectile Pointsâ€, dalam American antiquity, 48/02, Jstor, The Society for American Anthropology.

http://etalase.unnes.ac.id/files/8bb1aeee5c45ba92939fb2882354bd29.pdf

http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/Rudianto-090388201284.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Topeng

https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Topeng

http://repository.usu.ac.id

Section
Articles