PEMBELAJARAN SENI TARI: AKTIF, INOVATIF DAN KREATIF

  • Gandes Nurseto Prodi Pendidikan Seni, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Wahyu Lestari Prodi Pendidikan Seni, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Hartono Hartono Prodi Pendidikan Seni, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Keywords: Active, Innovative, Creative, Learning, Dancing

Abstract

Pendidikan seni tari perlu diberikan pada Sekolah Dasar karena keunikan, kebermaknaan terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk berapresiasi dan menggunakan model pembelajaran yang PAIKEM Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenagkan dalam proses pembelajaran didalam kelas dari Standar Kompetensi dan Komptensi Dasar mengapresiasi karya seni tari tunggal nusantara yang bertujuan untuk mengenalkan karya seni tari daerah lain. Masalah dalam penelitian ini bagaimana proses pembelajaran seni tari dan bagaimana apresiasi dalam pembelajaran seni tari. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis proses pembelajaran seni tari dan mendeskripsikan serta menganalisis aspek apresiasi dalam pembalajaran seni tari. Metode penelitian dilakukan secara kualitatif. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan studi dokumen. Analisis data yang digunakan ferivikasi data, reduksi data dan penyajian data. Hasil penelitian dari rumusan masalah pertama proses pembelajaran seni tari materi tari Gambiranom guru kurang dapat memaksimal proses pembelajaran yang PAIKEM dikarenakan dalam tahapan pembelajaran pertemuan I dan pertemuan 2 kegiatan aktif, inovatif, kreatif, efisien dan menyenangkan tidak selalu muncul sehingga kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran seni tari di SD menggunakan 4 aspek apresiasi aktif dan apresiasi pasif yaitu: (1) tahap deksripsi, (2) tahap pemahaman/ analisis, (3) tahap intrepretasi/ penghayatan, (4) tahap penilaian/ evaluasi.

Education dance needs to be given to the elementary school because of the uniqueness, the significance lies in the provision of aesthetic experience in the form appreciate and use the learning model that PAIKEM in the learning process appreciating single dance archipelago which aims to introduce the artwork of other local dance. Problems in this study how the process of learning how to dance and appreciation in learning the dance. The research objective is to describe and analyze the process of learning the art of dance and describe and analyze aspects appreciation of the dance. Data collection techniques of observation, interviews and document study. Analysis of the data used ferivikasi of data, data reduction and data presentation. The results of the first problem formulation process of learning the art of dance dance material Gambiranom less teacher can maximize learning process PAIKEM because in the learning stages of the first meeting and the second meeting. The results showed learning the art of dance in SD using the four aspects of the appreciation of the active and passive appreciation, namely: 1 phase descriptions, 2 the stage of understanding/ analysis, 3 the stage of interpretation/ appreciation, 4 the stage of assessment/ evaluation.

References

A.J. Soehardjo. 2012. Pendidikan Seni, Dari Konsep Sampai Program. Universitas Negeri Malang: Bayumedia Publishing. Malang.

Bahari, Nooryan. 2014 Kritik Seni, Wacana apresiasi dan Kreasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hartono. 2011. Pembelajaran Tari Anak Usia Dini. Semarang. UNNES PRESS.

Kemendiknas. Tim Pendidikan Karakter.2010. Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar dan Menengah Pertama. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah.

Lestari, Wahyu, dkk. 2013. Model Pembelajaran Seni (Tari) Untuk Anak TK Berbasis Seni Tradisi Dan Penguatan Karakter. DIPA UNNES. Semarang.

Rohidi, T R. 2011. Metodologi Penelitian Seni. Semarang: CV Cipta Prima Nusantara

Sternberg, R. J. (Ed.). (1995). Handbook Of Creativity. New York: Cambridge University Press.

Sungkowo, Sutopo. Seni Tari Sebagai Muatan Lokal: Sebuah Alternatif. Harmonia. Vol. V No. I Januari- April 2004.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Wadiyo. 1991. Musik Pop Indonesia dan Kemungkinan Penggunannya dalam Pendidikan Seni Musik di Sekolah No 7 th. XIV, Desember. Ikip Semarang.

Wadiyo. 2012. Setifikasi Guru Bahan Ajar, Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Semarang. Universitas Negeri Semarang.

Section
Articles