KESENIAN LAESAN DI KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG (Kajian Fungsi & Konflik)

  • Nimas Hayuning Anggrahita Prodi Pendidikan Seni Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
  • Sunarto Sunarto Prodi Pendidikan Seni Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Abstract

Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui dan memahami bagaimana Kesenian Laesan difungsikan oleh masyarakat Desa Soditan Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang dan ingin mengetahui dan memahami adanya pertentangan atau konflik yang ada di dalam kehidupan  masyarakat  Lasem  dalam  konteks  Kesenian  Laesan.  Hasil  penelitian  yang pertama adalah Kesenian Laesan merupakan salah satu sarana hiburan bagi masyarakat Lasem. Di samping berfungsi dalam kegiatan upacara-upacara, Kesenian Laesan juga sering ditampilkan hanya sekedar untuk tontonan saja, untuk membangkitkan rasa estetis pada masyarakat dan sebagai hiburan. Kesenian Laesan d ipandang sebagai   ritual yang tidak sesuai dengan norma-norma agama karena mengandung unsure mistik dan juga dipandang sesat karena menggunakan sesajen untuk mengundang roh-roh para leluhur yaitu bidadari. Hal ini menjadikan adanya penolakan dari sebagian masyarakat Lasem terutama santri. Adanya percampuran antara Islam dengan kebudayaan Jawa (kejawen)  seharusnya justru memperkuat masyarakat untuk menghidupkan kembali Kesenian Laesan sebagai kesenian asli Rembang sebagai suatu bentuk hiburan semata.

Published
2017-02-27
Section
Articles