MAKNA NYANYIAN MA’ZANI BAGI MASYARAKAT PETANI DI DESA RURUKAN KOTA TOMOHON

  • Stefanny Mersiany Pandaleke Prodi Pendidikan Seni Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
  • Muhammad Jazuli Prodi Pendidikan Seni Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Abstract

Fenomena berkesenian masyarakat petani di desa Rurukan menjadi hal unik yang jarang ditemui di daerah lain. Ma’zani sebagai kegiatan bernyanyi masyarakat petani masih digunakan dalam aktivitas hidup sehari-hari, khususnya dalam kegiatan bertani. Dipercaya melalui   interaksi   masyarakat   petani   dengan   menggunakan   nyanyian   Ma’zani   dapat menyuburkan tanaman dan mendatangkan hasil panen yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami makna nyanyian Ma’zani bagi masyarakat petani di desa Rurukan. Metode yang digunakan kualitatif dengan pendekatan sosiologi. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan studi dokumen. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi dan teknik analisis data yang digunakan mengikuti langkah analisis model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna nyanyian Ma’zani bagi masyarakat petani di desa Rurukan terbentuk melalui proses interaksi sosial masyarakat dan disempurnakan dalam penggunaan Ma’zani sehari-hari. Masyarakat petani memaknai  nyanyian  Ma’zani  sebagai  nyanyian  yang  menghubungkan  manusia  dengan Tuhan dan manusia dengan sesama.

Published
2017-02-27
Section
Articles