TOPENG SENI BARONGAN DI KENDAYAKAN TEGAL: EKSPRESI SIMBOLIK BUDAYA MASYARAKAT PESISIRAN

  • Endri Sintiana Murni Prodi Pendidikan Seni Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
  • Tjetjep Rohendi Rohidi Prodi Pendidikan Seni Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
  • Muh. Ibnan Syarif Prodi Pendidikan Seni Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Abstract

Kehadiran seni dalam kehidupan manusia menjadi salah satu kebutuhan bagi manusia. Salah satunya topeng seni barongan di Kendayakan Tegal. Bentuk topeng mengarah pada keislaman dan masih mempertahankan bentuk terdahulu. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini: (1) bagaimana bentuk topeng dalam seni barongan di Kendayakan Tegal?; (2) mengapa bentuk topeng dalam seni barongan di Kendayakan Tegal mengekspresikan secara simbolik budaya pesisiran?. Metode dan pendekatan penelitian adalah kualitatif dengan kajian interdisiplin. Analisis data seni dengan intra dan ekstraestetik. Hasil penelitian yang pertama, topeng seni barongan terdiri dari Capluk, Gendruwo Lanang, Gendruwo Wadon, Singa, dan Buroq. Bentuk visual topeng memiliki gaya imajinatif dan stilaisi dengan corak sederhana serta variatif. Warna topeng cerah dan tegas. Topeng juga terkait dengan nilai kosmologis, klasifikasi simbolik, dan orientasi kehidupan. Kedua, topeng seni barongan sebagai praktik budaya masyarakat Desa Kendayakan berada di kawasan pesisir menghasilkan produk budaya berupa topeng seni barongan yang mengekspresikan secara simbolik budaya pesisiran. Topeng seni barongan dahulu memiliki unsur-unsur budaya Hindu bergeser menjadi budaya dan simbol Islam sebagai legitimasi yang kuat pada masyarakat Kendayakan serta bertujuan sebagai media syiar Islam.

Published
2017-02-28
Section
Articles