KEBUTUHAN PELATIHAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA GURU SEKOLAH DASAR

  • Wahira - PGSD-FIP Universitas Negeri Makassar, Indonesia
Keywords: Training model, Learning arts dance, Scientific approach, Teachers of primary school.

Abstract

Pembelajaran seni tari  khususnya pada penanaman nilai kearifan lokal masih memerlukan penanganan yang lebih baik  agar sasaran semakin mudah dicapai pada akhirnya  pendidikan nilai kearifan lokal menjadi sistem yang semakin fleksibel. Lembaga sekolah agar menata manajemen pendidikan nilai budaya, dan  guru sekolah dasar yang tidak berlatar belakang bakat seni agar berminat untuk mengikuti pelatihan pembelajaran seni tari berbasis saintifik, yang berhubungan dengan strategi manajemen pendidikan nilai budaya daerah setempat yang melibatkan seluruh pendidik yang dicamtumkan dalam kurikulum 2013. Implementasi pendidikan seni tari di sekolah dasar belum efektif, sistem kerja yang menggunakan manajemen partisipatif belum optimal, karena upaya motivasi sekolah terhadap para pendidik masih rendah. Kepengawasan yang dilakukan dengan memantau, mengamati, mensupervisi, mengkomunikasi, dan melalui laporan serta evaluasi belum maksimal, sehingga sikap dan perilaku peserta didik belum semuanya mencerminkan nilai-nilai lokal dan nilai spiritual secara utuh. Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. (1) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan; (2) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan; (3) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan; (4) Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat lokal, regional, maupun global.

References

Abdurrahman. 2007. Kompetensi Kepribadian Guru. Bandar Lampung: Universitas`lampung Press.

Arismunandar. 2005. Manajemen Pendidikan. Makassar: Badan Penerbit UNM.

Daft, Richard L, 2002. Manajemen, Jakarta: Erlangga.

Irianto, J. 2001. Prinsip-Prinsip Dasar Manajemen Pelatihan: Dari analisis Kebutuhan Sampai Evaluasi Program Pelatihan. Surabaya: Penerbit Insan Cendekia.

Kuntowijoyo. 2006. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta : Tiara Wacana.

Kussudiardjo, Bagong. 2000. Dari Kalsik Hingga Kontemporer. Yogyakarta: Padepokan Press.

Nadler.L.1982. Designing Training Programs: The Critical Events Model. Philippines: Addison-Wesley Publishing Company, Inc.

Sedyawati, Edi. 2007. Budaya Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana 2002. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung: Suara Baru Algesindo.

Sorell, Walter. 1993. Tari Dari Berbagai Pandangan. Diterj. Agus Tasman. Surakarta (tanpa penerbit).

Terry, G.R.2006. Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahjosumidjo. 2001. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja Grapindi Persada.

Soedarsono. 2000. Tari-Tarian Indonesia I. Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Wahira. 2012. Pengembangan Model Pelatihan Apresiasi seni tari Tradisi Lokal pada Guru Sekolah dasar. Disertasi Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

Section
Articles