FUNGSI MUSIK DALAM KESENIAN KUNTULAN KUDA KEMBAR DI DESA SABARWANGI KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN SEBAGAI SARANA INTEGRASI SOSIAL

  • Antama Bahatmaka Prodi Pendidikan Seni,Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Wahyu Lestari Prodi Pendidikan Seni,Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Keywords: Kuntulan, Music, Social Integration

Abstract

Abstrak

Musik merupakan faktor penting dalam setiap rangkaian pertunjukan, baik pada bentuk pertunjukan rudat, akrobat, sulap, maupun lawak. Musik mempunyai fungsi untuk menghidupkan suasana sekaligus untuk memberitahu kepada penonton akan dimulainya pertunjukan dan selesainya pertunjukan. Lagu yang digunakan untuk mengiringi kesenian kuntulan memiliki nilai fungsi terhadap kebutuhan masyarakat sehingga mampu berintegrasi dalam kehidupan sosial. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan bentuk pertunjukan kesenian kuntulan kuda kembar, (2) mendeskripsikan bentuk musik dalam kesenian kuntulan kuda kembar, dan (3) menganalisis bentuk integrasi musik dalam kesenian kuntulan kuda kembar di Desa Sabarwangi, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, serta metode dokumen, sedangkan teknik analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) bentuk pertunjukan kesenian kuntulan kuda kembar terdiri dari rudat, akrobat, sulap dan lawak, (2) bentuk musik dalam kesenian kuntulan terdiri dari musik pembuka, musik pengiring rudat, musik pengiring akrobat, musik pengiring sulap, serta musik pengiring lawak, (3) bentuk integrasi sosial musik kuntulan kuda kembar di desa Sabarwangi yaitu sebagai sarana penyampaian pesan bagi wong gedhe dalam  acara peringatan hari kemerdekaan, sebagai media hiburan bagi wong cilik dalam acara khitanan, sebagai sarana upacara dan hiburan dalam khitanan adat bagi golongan abangan, sebagai hiburan bagi pinisepuh, sebagai penanaman nasionalisme bagi kawula mudha melalui keikutsertaan sebagai pemain kuntulan, bagi sedulur dan wong liya berfungsi sebagai media hiburan dalam acra khitanan, maupun acara pernikahan. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang disampaikan adalah kepada pemerintah kabupaten Pekalongan agar meningkatkan dana pembinaan dan melakukan pelatihan organisasi kesenian kerakyatan, kepada pemerintah desa Sabarwangi agar melakukan usaha pembenahan dan bimbingan dibidang musik,  kepada bapak Santoso agar melakukan kaderisasi dan sosialisasi tentang fungsi musik kesenian kuntulan agar kesenian kuntulan dapat selalu berintegrasi dalam kehidupan masyarakat.

Abstrak

Music has an important factor in its set of  the show, also in the form of  Rudat performances, acrobatics, magic, and comedy. The function of  music is to liven things up at once and to tell the audience that the show will be the started and finished. The used song in Kuntulan art has a value to integrate certain community in social life. The purposes of  this study are (1) to describe the form of   Kuntulan Kuda Kembar art performance, (2) to describe a form of  Kuntulan Kuda Kembar music,  (3) to analyze the music form of   Kuntulan Kuda Kembar  in Desa Sabarwangi, Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan. This study uses qualitative research methods with an ethnographic approach. Data Collection techniques used are observation , interviews, and document, while the analytical technique consists of  three flow events occurring simultaneously, namely data reduction, presentation of  data, drawing conclusions/verification. These results indicate that (1) The form of   Kuntulan Kuda Kembar art performance consists of  Rudat, acrobatics, magic and come-dy, (2) the forms music in Kuntulan consists of  appetizers, Rudat, acrobatics , magic, and comedy musical accompani-ment, (3) the social integration of  Kuntulan Kuda Kembar in Sabarwangi village are as a means of  delivering a message to wong gedhe in commemoration of  Independence Day, as a medium of  entertainment for the people in the ceremony circumcision, as a means of  entertainment in circumcision ceremonies and customs for abangan, as entertainment for the olders, as the implementation of  nationalism for the youth Kuntulan players,  as a medium of  entertainment in the circumcisions, and weddings for the others. Based on the findings, the suggestions are (1) district government is expected to increase the funding in coaching and training, (2)the village should improve the quality in order to make business improved, (3)Mr. Santoso should begin the regeneration to preserve the culture.

Published
2012-12-01
Section
Articles