PENERAPAN METODE INVESTIGASI PADA PEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MEMINIMALISASI MISKONSEPSI

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Winda Puri Reysita Anggry
Endang Susilaningsih

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguatkan konsep larutan penyangga dengan metode investigasi sehingga dapat meminimalisasi miskonsepsi dan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode investigasi terhadap sikap ilmiah siswa SMA N 2 Temanggung. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas XI semester 2 SMA N 2 Temanggung. Teknik sampling yang digunakan yaitu cluster random sampling. Sebelum penelitian, sampel diberikan pretes, dilanjutkan dengan perlakuan, dan diakhiri dengan postes. Uji statistika yang digunakan adalah uji normalitas, kesamaan dua varians, hipotesis, ketuntasan belajar, normalized gain, dan analisis miskonsepsi. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui sikap ilmiah siswa. Rata-rata nilai postes kelas eksperimen 80,00 dan kelas kontrol 73,2. Pada uji hipotesis thitung (3,24) > ttabel (2,00) yang berarti rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen lebih baik dari kontrol. Pada analisis miskonsepsi kelas eksperimen yang semula terdapat kategori miskonsepsi tingkat 1 sebesar 0,66% menjadi 0%, dan kategori memahami dari 38% menjadi 74%. Sikap ilmiah siswa pada kelas eksperimen berada pada kategori baik dan rata-rata tiap aspek berada pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan metode investigasi dapat memberikan penguatan konsep laruatn penyangga sehingga dapat meminimalisasi miskonsepsi dan berpengaruh terhadap sikap ilmiah siswa yaitu dengan kategori baikĀ  dengan rata-rata tiap aspek dalam kategori tinggi.


##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

Bundu, Patta. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains SD. Jakarta: Depdiknas.
Krismanto, Al. 2003. Beberapa Teknik, Model, dan Strategi dalam Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Depdiknas.
Nakiboglu, Canan. 2003. Instructional Misconceptions Of Turkish Prospective Chemistry Teachers About Atomic Orbitals And Hybridization. Chemistry Education: Research And Practice 4(2): 171-188.
Nurhadi. 2004. Pembelajaran Kontekstual (Contekstual Teaching and Learning/ CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Surabaya: Universitas Negeri Malang (UM PRESS).
Riftiani, Alvia. 2010. Pembelajaran Kontekstual Berbasis Group Investigation Aser Terhadap Hasil Belajar Materi Redoks Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Semarang. Sripsi. Semarang: Jurusan Kimia FMIPA UNNES.
Salirawati, Das. 2010. Pengembangan Model Instrumen Pendeteksi Miskonsepsi Kimia Pada Peserta Didik SMA. Desertasi : Hibah Desertasi Dosen.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Prenada Media.
Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Susanti, Ery. 2007. Peningkatan Kreatifitas dan Hasil Belajar Kimia Melalui Pendekatan CEP Dengan Bantuan Game Simulation di SMA N 9 Semarang. Skripsi. Semarang: Jurusan Kimia FMIPA UNNES.
Wiliyati, Bety. 2012. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Self-Eficacy Matematis Siswa SMA dengan Menggunakan Pendekatan Investigasi. Skripsi. Semarang: Jurusan Matematika FMIPA UNNES.