STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH, INVESTASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA SEMARANG MELALUI MICE (MEETING, INCENTIVE, CONVENTION DAN EXHIBITION)

  • Tika Putri Pratiwi Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Keywords: Strategi Pembangunan Kota Semarang, MICE (Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition), City Development Strategy Semarang, MICE ( Meeting, Convention and Exhibition)

Abstract

Abstrak

___________________________________________________________________

Semarang sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan sektor industri dan pariwisata. Langkah awal pemerintah yang serius dalam mengolah kedua industri ini yaitu dengan menjadikan Kota Semarang sebagai salah satu destinasi MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition).

Penelitian ini bertujuan untuk memilih strategi apa yang dapat dilakukan dalam pembangunan Kota Semarang Melalui MICE. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer bersumber dari hasil pengisian kuesioner oleh pihak dinas dan Swasta. Data sekunder dalam penelitian ini berupa data-data yang diperoleh dari dinas terkait serta Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang dan jurnal serta literatur yang berkaitan dengan penelitian. Metode analisis yang digunakan yaituAnalitical Hierarki Process (AHP) dan diolah menggunakan expert choice versi 9.0.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pembangunan Kota Semarang melalui MICE dapat mengutamakan pada kriteria (1) peningkatan sektor investasi dengan bobot tertinggi yaitu sebesar 0,614 dan dilanjutkan dengan (2) memperbaiki pertumbuhan ekonomi kota dengan bobot 0,260, sehingga akan membantu dalam (3) peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Semarang melalui MICE dengan bobot 0,126.

Berdasarkan temuan tersebut, saran yang dapat disampaikan yaitu Memperkenalkan Kota Semarang melalui jalur promosi dengan menggunakan media-media sosal dan media elektronik. Hal tersebut merupakan salah satu alternatif membuka investasi yang lebih luas di Kota Semarang, sehingga tidak hanya masyarakat dalam negeri namun masyarakat internasional juga dapat lebih mengenal Kota Semarang. Memperbanyak even berskala nasional maupun internasional yang diselenggarakan di Kota Semarang dan lebih memperkenalkan Kota Semarang baik di dalam maupun di luar negeri. Memberikan pelatihan bagi masyarakat guna meningkatkan keahlian dan berdampak baik bagi pendapatan masyarakat Kota Semarang.

Abstract

___________________________________________________________________

Semarang as the capital of Central Java province has great potential in developing the industrial and tourism sectors. The government was a serious step in the process the two industries is that by making one of Semarang as destinations MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition).

This study aims to choose what to do strategy development through MICE Semarang. The data used in this study is primary data and secondary data. Primary data sourced from the results of questionnaires by agencies and private parties. Secondary data in this study are the data obtained from the related department and the Central Statistics Agency (BPS) of Central Java province and the city of Semarang and journals and literature related to the research. The analytical method used is Analytical Hierarchy Process (AHP) and processed using version 9.0 expert choice.

These results indicate that the development strategy through MICE Semarang can be put on the criterion (1) an increase in the investment sector with the highest weight is equal to 0.614 and was followed by (2) improve the city's economic growth with weights 0.260, so that will help in (3) an increase in income PAD through MICE Semarang and weighs 0.126.

Based on these findings, recommendations are delivered Introducing Semarang namely through the promotion of bands using sosal media and electronic media. It was one of the alternatives open wider investment in Semarang, so not only community in the state but also the international community can better understand Semarang. Enhance national and even international scale held in Semarang and Semarang more introduced both at home and abroad. Provide training for community use to increase membership and good impact on people's income Semarang.

References

Adisasmita, Rahardjo. 2006. Pembangunan Perdesaan dan PerKotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Alexander, Cristoper. 1987. A New Theory Of Urban Design. 14:32-99.

Andriyani, yani. 2012. Pariwisata PerKotaan: Teori dan konsep. http://tentangpariwisata.blogspot.com. Diakses pada 3 juli 2013.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Asdhiana, I Made. 2013. “Solo dan Semarang Andalan MICE Jatengâ€. Dalam KOMPAS Kamis, 2 Mei 2013, 14:33 WIB.

Azwar, Saifuddin. 2009. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kota Semarang. 2012. Semarang dalam Angka 2011.

Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kota Semarang. 2011. Semarang dalam Angka 2010.

Bappeda dan Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 2012. Semarang dalam Angka 2011.

Bogdan, RobertC. Dan Steven J. Taylor, 1992. Introduction to Qualitative Research Methotds: A Phenomenological Aproach in the Social Sciences. alih bahasa Arief Furchan, John Wiley dan Sons, Surabaya. Usaha Nasional.

Boyd, Harper W., et al. 2000. Marketing Management “A Strategic Approach with Global Orientation, Third Edition. USA: Richard D. Irwin, Inc.

Carebesth, Sabiq. 2013. Kemana Arah Perekonomian Indonesia?. Selasa, 21 Mei 2013.

Djunaedi, Achmad.___.Proses Perencanaan Strategis untuk PerKotaan (Secara Umum). Staf PengajarProgram Magister Perencanaan Kota dan Daerah (MPKD) UGM.

Gallion, A.B. and Eisner S. 1986. The Urban Pattern. Van Nostrand Reinhold Company. New York.

Harry, B., & Klingner, J. K. 2006. Why are so many minority students in special education? Understanding race and disability in schools. New York: Teachers.

Kementrian Perdagangan Republik Indonesia. 2011. Potensi Industri MICE Indonesia. Warta Ekspor edisi juli 2011.

Kesrul, M. 2004. Panduan PraktisPramuwisata Profesional. Jogjakarta. Graha Ilmu.

Kompas (2013). Solo dan Semarang Andalan MICE Jateng (16 Juli 2013).

Kostof, Spiro. (1991). The City Shaped: Urban Patterns and Meanings Through History. Little, Brown, and Company.

Kotler, Philip. 1997. Marketing Management “Analysis, Planning, Implementation and Control†(9th ed). New Jersey: Prentice Hall International, Inc.

Lynch, Kevin. 1981. Good City Form. MIT Press. Cambridge

LITBANG dan LPM UNPAR. 2002. Ringkasan Eksekutif Studi Strategi Pengembangan Kota Bandung sebagai Kota Jasa. Bandung.

Jayadinata, Johara T. 1999. Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan dan Wilayah. Bandung. ITB.

Najmulmunir, Nandang. 2008. Analisis Strategi pengembangan Wilayah Kota Bekasi.Bekasi.

Nawawi, Hadari. 2007. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nopirin.2009. Ekonomi Moneter Edisi ke 1. Yogyakarta: BPFE.

Nugroho, Iwan dan Rokhmin Dauhari.2004. Pembangunan Wilayah: Perspektif Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. Jakarta: LP3ES.

Malau, Srihandriatmo.2013.“67 Perusahaan Ikuti Pertemuan MICE di Semarangâ€. Dalam Tribunnews pada Jumat, 3 Mei 2013 17:35 WIB.

Michael P. Todaro. 2000. Economic Development. Seventh Edition, Ney York University, Addison Mesley.

Muktiali, Mohammad. 2012. Kaji Banding City Branding Kota Semarang dengan Kota di Indonesia (Solo dan Surabaya) dan Kota di Dunia (Amsterdam). Seminar Nasional City Branding.

Page, Stephen J. dan Hall, Michael C. 2003. Managing Urban Tourism, Pearson Education Limited. Harlow.

Perroux, Francois (1970), “Economic Space: Theory and Applications,†Quarterly Journal of Economics 64: 89-104.

Prasetyo, P. Eko. 2010. Ekonomi Industri. Yogyakarta: Beta Offset.

Prastowo, Andi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Pendit, Nyoman S. 1999. Wisata Konvensi. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Saaty, T.Lorie. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks. Pustaka Binama Pressindo.

Sasongko, R. Widodo Djati.2008.Kesiapan Surabaya sebagai Daerah Tujuan Wisata MICE dalam Rangka Meningkatkan Kunjungan Wisatawan.Jurnal Vol.2 No.2 Juni 2008:70-85.

Shaw, G and William, A.M. 1995. Critical Issues in Tourism: A Geographical Perspective. Oxford: Blackwell.

Sjafrizal. 2012. Ekonomi Wilayah dan PerKotaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sono. 2011. Teori Pertumbuhan Ekonomi Wilayah.post on Kamis, 07 Juli 2011.

Suara Merdeka (2013). Disbudpar Targetkan Tiga Juta Wisatawan. (6 Desember 2013).

Sudjana. 1996. Teknik analisis Regresi dan Korelasi. Bandung. Tarsito.

Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT Refika Aditama.

Syaifullah. 2010. Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process ). Februari 2010.

Tarigan, Robinson. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: Bumi Aksara.

Tarigan, Robinson. 2007. Ekonomi Regional. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Tiyanto, Prihatin, Dkk. 2011. Strategi Pengembangan Kota Semarang Menuju Kota MICE (Meeting, Incentive, Coference, Exabition), Upaya Percepatan Pembangunan Menuju Kota Semarang Setara.Jurnal Riptek vol. 5 nomor 11 tahun 2011 halaman: 9-24.

Yunus, S.H. 1999. Struktur Tata Ruang Kota. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

--------------------. 2011. Management Knowledge PerKotaan, Perkembangan PerKotaan.post on November 9, 2011

Published
2015-05-31
How to Cite
Pratiwi, T. (2015). STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH, INVESTASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA SEMARANG MELALUI MICE (MEETING, INCENTIVE, CONVENTION DAN EXHIBITION). Economics Development Analysis Journal, 3(4). https://doi.org/10.15294/edaj.v3i4.3222