Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni https://journal.unnes.ac.id/sju/eduart <p><strong>Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni starting in 2024 migrates to better secure from various unwanted things, including journal hacking and so on. To submit, the author please visit the new website page of our journal at the link<a href="https://journal.unnes.ac.id/journals/eduart" target="_blank" rel="noopener">&nbsp;https://journal.unnes.ac.id/journals/eduart</a></strong></p> <p><strong><em>MIGRATION OFFICIAL STATEMENT&nbsp;<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1980A0R8NA3En1577jOx6NI3mWJxsNawB?usp=sharing" target="_blank" rel="noopener">HERE</a></em></strong></p> <p style="text-align: justify;">This journal makes known thinking and research results in the topics of art education and culture. The articles written by lecturers, students and researchers are welcome.</p> Universitas Negeri Semarang en-US Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni 2252-6625 MOTIF PADA LAWANG BLEDHEG SEBAGAI INSPIRASI BERKARYA SENI LUKIS https://journal.unnes.ac.id/sju/eduart/article/view/78832 <p>Ornamen adalah hiasan berupa pola-pola yang sengaja dipakai untuk memperindah dan menghasilkan keserasian pada benda maupun pada suatu tempat. Salah satu benda yang memiliki hiasan ornamen adalah Lawang Bledheg. Lawang Bledheg sendiri merupakan unit pintu yang memiliki ukiran bermotif yang memiliki makna. Melalui makna motif pada Lawang Bledheg inilah penulis terinspirasi untuk memilih berkarya seni lukis dalam menyelesaikan proyek studi. Tujuannya agar pesan yang terkandung dalam lukisan yang terinspirasi dari makna motif pada lawang bledheg dapat disampaikan oleh penulis kepada masyarakat umum. Teknik yang digunakan penulis dalam berkarya seni adalah sapuan kuas dan goresan krayon. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi pustaka. Data yang dikumpulkan adalah berupa informasi mengenai Lawang Bledheg dan delapan motif serta maknanya yang ada pada Lawang Bledheg. Motif-motif tersebut diantaranya: motif kepala naga, motif jambangan, motif sulur-suluran, motif tumpal, motif semburan api, motif mata naga, motif camara dan motif stupa. Dari delapan motif tersebut menghasilkan delapan karya yang berjudul Wasilah, Sugih Asih, Rukun, Gayutan, Kauripan, Ngurmati, Kayon, dan Prasaja. Keseluruhan karya menonjolkan karakter yang didistorsi dan memiliki corak dekoratif yang menjadi cirikhas penulis. Penulis berharap pada masyarakat umum khususnya para pemuda lebih peduli dan tahu keberadaan dengan benda-benda bersejarah yang ada disekitarnya. Dengan begitu benda bersejarah yang ada disekeliling kita dapat terjaga dan terlestarikan.</p> Ima Nurul Aini Arif Fiyanto ##submission.copyrightStatement## 2024-01-01 2024-01-01 13 1 1 8 IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN SENI RUPA 3 DIMENSI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 LEMAHABANG KABUPATEN CIREBON https://journal.unnes.ac.id/sju/eduart/article/view/78833 <p>Pembelajaran seni rupa yang dilakukan secara blended learning di masa pandemi covid-19 tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan. Dari hal tersebut dirasa perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan belajar mengajar, hasil karya siswa dan evaluasi karya. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui penerapan metode blended learning seni budaya pada materi seni rupa 3 dimensi kelas XI di SMA N 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon; (2) menganalisis hasil karya seni rupa 3 dimensi kelas XI di SMA N 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon; (3) mengetahui proses evaluasi seni rupa 3 dimensi kelas 11 di SMA N 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon pada pelaksanaan pembelajaran blended learning. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk membahas fenomena di lapangan dengan empat tahapan berupa pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi. Subjek penelitian adalah kelas XI MIPA 3 dan XI MIPA 6 berdasarkan teknik purposive sampling sebagai sasaran implementasi blended learning dengan jumlah 71 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Proses pelaksanaan blended learning pada pembelajaran seni rupa 3 dimensi kelas XI di SMA N 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon secara umum sudah tercapai berdasarkan pembagian jumlah presensi siswa yaitu 50% tatap muka dan 50% daring, namun pelaksanaannya tidak sesuai dengan silabus dan RPP; (2) Hasil karya seni rupa 3 dimensi dengan memodifikasi objek kelas XI MIPA 3 dan XI MIPA 6 secara keseluruhan telah memenuhi target guru, namun bagi peneliti masih kurang memuaskan berdasarkan aspek unsur visual, prinsip desain dan kreativitas; (3) Hasil evaluasi karya seni rupa 3 dimensi dengan memodifikasi objek telah memenuhi target bagi guru berdasarkan nilai rata-rata seluruh siswa siswa di atas KKM yaitu nilai rata-rata kelas XI MIPA 3 85.89 dan XI MIPA 6 85.6, namun dalam penilaian dan pengkriteriaan skor yang dilakukan oleh guru dirasa kurang spesifik sehingga pemberian nilai yang diberikan terlihat belum objektif..</p> Agis Ahmad Rodiansjah Dwi Wahyuni Kurniawati ##submission.copyrightStatement## 2024-01-01 2024-01-01 13 1 9 18 KAJIAN TEKNIS DAN ESTETIK SENI LUKIS IRENG WAWAN DARI AMBARAWA, KABUPATEN SEMARANG https://journal.unnes.ac.id/sju/eduart/article/view/78834 <p>Kajian teknis melukis oleh seniman daerah asal Ambarawa, Kabupaten Semarang bernama Ireng Wawan serta kajian bentuk estetik atas karyanya dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Kajian karya lukis di analisis secara generalisasi, berdasarkan bentuk, struktur, dan harmonisasi aspek warna yang digunakan. Kajian karya difokuskan pada karya Ireng Wawan yang bercorak Kubistis dengan cara pengamatan langsung terhadap subjek live painting on the spot. Sumber data penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber hasil observasi, hasil wawancara, sosial media milik seniman, serta dokumentasi berupa foto guna memperoleh data yang diperlukan. Penulis menggunakan teknis pengumpulan data berupa observasi, wawancara, studi pustaka, dan pendokumentasian. Hasil dari penelitian ini adalah dari delapan karya yang dihasilkan dengan teknis proses berkarya yang dilakukan sangat mempengaruhi hasil karya Ireng Wawan dikarenakan dalam teknis melukis live painting on the spot. Hal tersebut mengharuskan seniman mempertimbangkan kecepatan dan efisiensi waktu, maka karya yang dihasilkan juga memiliki karakteristik. Warna pastel yang terlihat lembut dengan nuansa damai sering dihadirkan dalam lukisannya. Sebagai sentuhan akhir pada beberapa karya terdapat kontur hitam yang mampu membangun karya dengan baik. Hal ini menunjukan kecerdasan Ireng Wawan dalam mengekspresikan suatu dimensi yang bersifat eksklusif di luar warna dan bentuk.</p> Bilal Galih Wardaya Purwanto Purwanto ##submission.copyrightStatement## 2024-01-13 2024-01-13 13 1 19 25 PERMAINAN TRADISIONAL EGRANG SEBAGAI INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA KOMIK https://journal.unnes.ac.id/sju/eduart/article/view/78836 <p>Permainan tradisional egrang merupakan kebudayaan Bangsa Indonesia yang memiliki nilai kebudayaan kerja keras dan tekun. Kerja keras dan tekun merupakan sifat – sifat yang penting untuk dimiliki setiap orang di jaman sekarang ini yang lebih senang dengan hal – hal yang sifatnya instan. Tingginya nilai - nilai yang dimiliki oleh permainan tradisional egrang memberikan inspirasi penulis untuk membuat karya komik. Tujuan proyek studi ini adalah sebagai sarana penuangan ide penulis terkait permainan tradisional egrang menggunakan media karya komik. Selain itu proyek studi ini diharapkan mampu memberikan informasi dan edukasi terkait permainan tradisional kepada banyak orang sehingga ekistensi permainan tradisional egrang dapat meningkat. Teknik yang digunakan dalam berkarya komik pada proyek studi ini adalah teknik hybrit atau kombinasi teknik manual egrang dan digital. Proses pembuatannya melalui tahapan pra produksi, produksi dan pra produksi. Hasil dari proyek studi ini adalah sebuah karya komik yang terinspirasi dari permainan tradisional egrang yang terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pertama yang berisi tentang proloq cerita, bagian dua tentang cara bermain permainan tradisional egrang dan bagian ketiga tentang cara membuat egrang. Dalam upaya meningkatkan eksistensi permainan tradisional egrang karya komik yang telah dibuat dipublikasikan melalui media sosial dan dipamerkan di galeri B9 Unnes. Saran dari penulis (1) Desain karakter yang baik akan sangat mempermudah proses pembuatan karya komik. (2) Pemilihan palet warna dengan lebih serius dan matang. (3) Gunakan jenis pen yang sesuai dan mudah digunakan (3) Kelompokkan layer secara rapi dan informatif pada aplikasi menggambar komik sehingga memudahkan proses revisi karya.</p> Setyoko Herlambang Arif Fiyanto ##submission.copyrightStatement## 2024-01-01 2024-01-01 13 1 26 36 MAKHLUK MITOLOGI KINARA-KINARI DI RELIEF CANDI PRAMBANAN SEBAGAI INSPIRASI DALAM BERKARYA SENI HIAS KACA https://journal.unnes.ac.id/sju/eduart/article/view/78838 <p>Makhluk mitologi relief Kinara-Kinari versi Hindu-Buddha merupakan keabadian cinta dan kesetiaan sidharta dan istrinya gopa yang terlahir kembali di berbagai candi dan ada kaitanya dengan ajaran reinkarnasi. Tujuan pembuatan proyek studi yakni 1) memvisualisasikan relief candi Prambanan Kinara-Kinari sebagai sumber gagasan dalam ber karya desain kaca hias, 2) melestarikan keberagaman budaya di Indonesia dan memperkenalkan makhluk mitologi dalam relief candi Prambanan Kinara-Kinari yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat. 3) menjadi wahana pengembangan dan pematangan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang seni rupa khususnya dalam berkarya seni kaca hias, 4) mengeksplorasi teknik, alat, dan materi yang penulis kuasai dalam berkarya desain kaca hias. Teknik berkarya yang dipilih yaitu 1) menentukan gagasan/ide penciptaan, 2) pembuatan desain, 3) penerapan desain ke media kaca. Hasil proyek studi yakni dua belas karya seni kaca hias bertemakan kisah KiranaKirani. Saran penelitian yaitu seni hias kaca yang merupakan salah satu bagian dari karya seni rupa yang harus dieksplorasi dari segi alat, bahan, dan teknik agar dapat diciptakan karya seni hias kaca baru yang berbeda dengan kaca hias pada umumnya.</p> Nila Kumala Sari Onang Murtiyoso ##submission.copyrightStatement## 2024-01-01 2024-01-01 13 1 37 46 ILUSTRASI DENGAN TEKNIK DIGITAL TENTANG PERMAINAN TRADISIONAL SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN NOSTALGIA ANTAR GENERASI https://journal.unnes.ac.id/sju/eduart/article/view/78839 <p>Kemajuan teknologi saat ini berkembang dengan pesat sehingga dapat mempengaruhi aktivitas bermain anak. Aktivitas bermain di lapangan (seperti bertemu secara langsung) mulai tergantikan dengan virtual atau game online. Untuk itu melalui permainan tradisional, anak-anak dapat meningkatkan kesehatan jasmani karena saat bermain mereka melakukan aktivitas fisik dengan berolahraga sekaligus juga dapat berjemur. Penulis membuat karya dengan pendekatan kartunis agar mempermudah penyampaian isi karya kepada apresiator yang merupakan anak muda dan dekat dengan dunia kartunal. Karya ini dibuat dengan free hand tools melalui proses digitalisasi untuk mempermudah proses pembuatan, pemilihan warna, pencetusan ide kedalam visual. Karya yang dibuat berjumlah 15 karya permainan tradisional yang ada di indinosia. Analisis karya permainan tradisional berdasarkan pada spesifikasi karya, deskripsi karya, analisis formal, dan interpretasi karya dari aspek teknik, estetis, dan ilustratif.</p> Mas Anjal Bimo Suseno Muhammad Rahman Athian ##submission.copyrightStatement## 2024-01-01 2024-01-01 13 1 47 54 KAJIAN ESTETIK DAN SIMBOLIK MOTIF TENUN TEMBE NGGOLI PRODUKSI PERUSAHAAN TENUN NUR SAKURA RABADOMPU TIMUR BIMA https://journal.unnes.ac.id/sju/eduart/article/view/78840 <p>Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik motif, nilai estetik, dan makna simbolik tenun Tembe Nggoli. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi dokumen. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan dideskripsikan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa karakteristik tenun Tembe Nggoli terdiri dari jenis motif geometris, flora, dan fauna. Dari keseluruhan motif tenun Tembe Nggoli yang diproduksi Nur Sakura anatalain adalah Tembe Nggoli Gari, Tembe Nggoli Renda, Tembe Nggoli Isi Mangge, dan Tembe Nggoli Kakando. Motif-motif tersebut terdiri dari motif pokok dan motif pelengkap, kecuali Tembe Nggoli Gari yang hanya terbentuk dari satu motif. Tenun Tembe Nggoli memiliki nilai estetik Tenun Tembe Nggoli memiliki nilai estetik berupa 1.) Nilai budaya kosmologis, dan 2.) Makna simbolik tenun Tembe Nggoli berdasarkan motif batiknya menjadi perlambangan dari sikap, sifat, perilaku, dan karakter Dou Mbojo yang memegang teguh nilai religius dan nilai budaya, kerukunan, ketaqwaan, ketegasan dan kejujuran. Warna merah melambangkan keberanian, warna putih melambangkan keikhlasan, hijau adalah lambang kesejahteraan dan kemakmuran Kesultanan Bima, biru melambangkan kedamaian, kuning merupakan simbol kejayaan dan kebesaran Kesultanan Bima, ungu melambangkan kesabaran dan ketabahan, serta hitam melambangkan kehidupan yang sangat menghormati bumi dan lingkungan sebagai sumber kehidupan dan kesejahteraan.</p> Nabila Husnul Maulida Muhammad Ibnan Syarif ##submission.copyrightStatement## 2024-01-01 2024-01-01 13 1 55 63 LINGKUNGAN PESISIRAN KABUPATEN BATANG SEBAGAI SUMBER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS BATIK https://journal.unnes.ac.id/sju/eduart/article/view/78841 <p>Kebudayaan pada setiap daerah memiliki keunikan, kekhasan konsep, serta nilai yang mencerminkan identitas suatu daerah. Salah satu wilayah pesisir Kabupaten Batang. Berangkat dari kekayaan tradisi masyarakat pesisir, maka dapat dijadikan dasar pijakan dan sumber inspirasi untuk menciptakan karya seni lukis batik kontemporer. Tujuan proyek studi ini untuk membuat karya lukis batik dengan motif yang terinspirasi dari kebudayaan masyarakat pesisir di Kabupaten Batang. Proyek studi ini menghasilkan karya batik tulis bertema budaya pesisir. Tujuan proyek studi ini sebagai bentuk apresiasi dan kepedulian penulis terhadap budaya lokal. Katun dipilih sebagai media dalam membuat proyek studi ini. Teknik yang digunakan penulis antara lain: perpaduan teknik batik tulis dengan batik ikat celup. Pembuatan proyek studi dilakukan beberapa tahapan, antara lain pengamatan, gagasan berkarya, pengumpulan data, reduksi data, memahami karakter, pembuatan sket secara manual dan digital, mengaplikasikan sket pada media digital, dan finishing karya. Karya-karya yang dihadirkan dalam proyek studi ini terdiri atas sembilan karya berukuran 100 cm x 120 cm dan 60 cm x 150 cm antara lain yaitu: karya 1; Kliwonan, 2; Lomban Dayung, 3; Galangan Kapal, 4; Tambak, Kebon Melati, 5; Nelayan, 6; Anyam Jala, 7; Mepe Gereh, 8. Nyadran Laut, 9; Tari Babalu. Penulis berharap karya batik ini bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi bagi orang lain</p> Anand Luthfi Maulana Eko Sugiarto ##submission.copyrightStatement## 2024-01-01 2024-01-01 13 1 64 74