HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN SOSIAL EKONOMI NELAYAN TERHADAP KETUNTASAN WAJIB BELAJAR 9 TAHUN ANAK DI KELURAHAN BANDARHARJO KECAMATAN SEMARANG UTARA

Main Article Content

Fandi Yusuf Maldini
Heri Tjahjono

Abstract

Model pembelajaran bolasalju merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan nelayan dengan ketuntasan wajib belajar 9 tahun anak di Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara, (2) Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kondisi sosial ekonomi nelayan dengan ketuntasan wajib belajar 9 tahun anak di Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara, (3) Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan dan sosial ekonomi nelayan terhadap ketuntasan wajib belajar 9 tahun anak di Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara. Penentuan sampel dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Sampel penelitian ini yaitu orang tua yang aktif bekerja sebagai nelayan. Metode pengumpulan data dengan metode kuesioner, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif persentase, dan korelasi ganda. Hasil penelitian yaitu: (1) Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan nelayan dengan ketuntasan wajib belajar 9 tahun anak dengan koeffisien korelasi sebesar 0,356 dengan taraf signifikasi 0,018, (2) Ada hubungan yang signifikan antara kondisi sosial ekonomi orang tua dengan ketuntasan wajib belajar 9 tahun anak dengan koeffisien korelasi sebesar 0,307 dengan taraf signifikasi sebesar 0,043, (3) Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan sosial ekonomi nelayan terhadap ketuntasan wajib belajarĀ  9 tahun anak dengan r hitung sebesar 16,18 yang lebih besar daripada r tabel yaitu 1,6820. Dapat di- simpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan dan sosial ekonomi nelayan terhadap ketuntasan wajib belajar 9 tahun anak .

This study aimed to determine: (1) To determine whether there is a relationship between the level of education of fishermen with the 9-year compulsory completeness children Bandarharjo Urban District of North Semarang, (2) to determine whether there is a relationship between socio-economic conditions of fishermen with thoroughness compulsory 9 Bandarharjo year old son in the Village District of North Semarang, (3) To determine whether there is a relationship between level of education and socioeconomic fishermen toward mastery 9-year compulsory Bandarharjo children in the Village District of North Semarang. Determination of the sample using stratified random sampling technique. The research sample is that parents who are actively working as a fisherman. Methods of data collection by questionnaire, documentation, and interviews. The data analysis technique used is descriptive percentage, and double correlation. The results of the study are: (1) There is a significant relationship between the level of education of fishermen with the 9-year compulsory completeness child with a correlation coefficient of 0.356 with a significance level of 0.018, (2) There is a significant relationship between socio-economic conditions of older people with mastery compulsory 9 year-old kid with a correlation coefficient of 0.307 with a significance level of 0.043, (3) There is a significant relationship between level of education and socioeconomic completeness fishermen to 9-year compulsory child with r count of 16.18 is greater than the table r 1, 6820. It can be concluded that there is a significant effect between level of education and socioeconomic fishermen to mastery compulsory 9 year old son.

Article Details

Section
Articles