STUDI EKSPERIMEN PEMBUATAN ENTING-ENTING DENGAN BAHAN DASAR KEDELAI SEBAGAI BAHAN PENGGANTI KACANG TANAH

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Agtiawati Adhi Ismayasari

Abstract

Penelitian ini menggunakan kedelai sebagai bahan dasar dalam pembuatan enting-enting. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kualitas indrawi, tingkat kesukaan masyarakat serta kandungan protein dan lemak enting-enting kedelai dengan perbandingan kedelai sangrai dan gula pasir  2 : 5, 3 : 5 dan 4 : 5 ditinjau dari aspek warna, aroma, tekstur dan rasa. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (Completely Randomize Design). Teknik analisis datanya menggunakan analisis varian klasifikasi tunggal dilanjutkan uji tukey untuk uji inderawi dan analisis dekriptif prosentase untuk uji kesukaan. Hasil penelitian menunjukan, tidak ada perbedaan yang signifikan kualitas inderawi enting-enting kedelai  dengan perbandingan kedelai sangrai dan gula pasir 2 : 5, 3 : 5 dan 4 : 5 dari aspek warna dan aroma, namun ada perbedaan yang signifikan pada aspek tekstur dan rasa (manis dan gurih). Sampel dengan perbandingan kedelai sangrai dan gula pasir 3 : 5 merupakan sampel yang paling disukai masyarakat. Adapun sampel enting-enting kedelai dengan kandungan protein dan lemak tertinggi adalah sampel dengan perbandingan kedelai sangrai dan gula pasir 4 : 5 dengan kandungan protein 22,67% dan lemak 16,28%.

 

This study uses soybeans as raw material in producing of enting - enting. The purpose of this study was to determine the differences in sensory quality, the level of public’s preferences as well as fat and protein content of soybean enting – enting with the comparison of roasted soy and sugar are 2 : 5, 3 : 5, and 4 : 5 viewed from the aspect of color, smell, texture and flavor. The method of study is experiment used with completely randomize design. Data analysis techniques used  single classification analysis of variance then followed by the Tukey test to test the sensory and descriptive analysis percentage to test the preferences. The research result showed that there was no significant differences in sensory quality of soybean enting - enting with the comparison of roasted soybean and sugar 2 : 5, 3 : 5 and 4 : 5 in the aspect of color and smell, but there was significant differences in texture and flavor aspects (sweet and savory). Samples with ratio 3 : 5 of roasted soybeans and sugar  is the most favorable sample appreciated by the public. The sample of soybean enting – enting which contain the highest protein and fat content is the sample with ratio 4 : 5 of roasted soybeans and sugar with a protein content of 22.67 % and 16.28 % fat.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

Anonim. (2010). Reaksi Millard. http://www.makarame.com/2010/11/reaksi-maillard-maillard-reaction.html (diakses, 30/ 12/ 2013)
Hardjohutomo, Harsono. 1967. Mustika Rasa. Jakarta: Departemen Pertanian
Kartika, Bambang, dkk. 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. Yogyakarta: PAU Pangan dan Gizi Universitas Gajah Mada
Mahmud, Mien K, dkk. 2008. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Saripah Hudayana dan Setiasih Daradjat. 1981. Dasar – dasar Pengawetan 1. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Sudjana. 1995. Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Sularjo (2010). Pengaruh Perbandingan Gula Pasir dan Daging Buah Terhadap Kualitas Permen Pepaya. journal.unwidha.ac.id/index.php/magistra/article /download/83/44 (di akses 27 / 6 / 2013)
Suprapti, Lies. 2005. Pembutan Tahu. Yogyakarta : Kanisius
Warisno dan Kres Dahana. 2010. Meraup Untung dari Olahan Kedelai. Jakarta: PT. Argo Media Pustaka
Winarno, F.G, 1977. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Umum: Jakarta