Analisis Ketersediaan Oksigen Untuk Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau di Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

  • Dzakiy Nasyith Universitas Negeri Semarang
  • Ananto Aji Universitas Negeri Semarang
  • Juhadi Juhadi Universitas Negeri Semarang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan ketersediaan oksigen. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan estimasi kebutuhan oksigen data yang digunakan yaitu jumlah penduduk, kendaraan bermotor, dan industri, sedangkan untuk ketersediaan oksigen didapat dari ruang terbuka hijau eksisting. Penelitian ini menggunakan pendekatan gerarkis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Tangerang Selatan memiliki ruang terbuka hijau eksisting sebesar 3.993 hektar, ruang terbuka hijau tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan oksigen bagi manusia, kendaraan bermotor, dan industri. Kecamatan yang memiliki ketersediaan oksigen cukup (selisih 0) diklasifikasikan sebagai wilayah yang tidak membutuhkan ruang terbuka hijau tambahan, sedangkan daerah yang belum mencukupi kebutuhan oksigen diklasifikasikan sebagai daerah yang membutuhkan ruang terbuka hijau tambahan, dan digunakan sebagai arahan pengembangan.  Hasil yang didapat adalah hanya ada 1 Kecamatan yang tidak perlu pengembangan yaitu Kecamatan Serpong, 2 Kecamatan yang perlu pengembangan sedang yaitu Kecamatan Setu dan Kecamatan Ciputat Timur, serta 4 Kecamatan yang memerlukan pengembangan tinggi yaitu Kecamatan Serpong Utara, Kecamatan Pondok Aren, Kecamatan Ciputat, dan Kecamatan Pamulang.

Published
2020-04-22
Section
Articles