RESPON KELUARGA PEMILIK SAWAH TERHADAP PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DI KABUPATEN PEMALANG

  • Mei Ardi Wiranoto Gedung C1 Lantai 1 FIS Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
  • Puji Hardati Gedung C1 Lantai 1 FIS Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
Keywords: Paddy Owners of Family, PLP2B

Abstract

Irawan dkk dalam Admihardja dkk, (2006:184) menerangkan bahwa lahan sawah memiliki fungsi strategis, karena merupakan penyedia bahan pangan utama bagi penduduk Indonesia. Oleh karena itu, sawah harus dimanfaatkan sebesar- besamya   untuk   meningkatkan   taraf   hidup   dan   kesejahteraan   petani   pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui respon keluarga pemilik sawah terhadap PLP2B, (2) menelaah faktor-faktor konversi lahan sawah yang dimiliki, (3) mengkaji kondisi dan sebaran kepadatan penduduk agraris di Kabupaten Pemalang. Populasi penelitian berupa keluarga pemilik sawah. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel  purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan  angket,  wawancara,  pengumpulan  data  skunder,  dan  observasi. Data penelitian dianalisis dengan analisis deskriptif persentase, analisis deskriptif, dan  analisis  keruangan.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa respon  keluarga pemilik   sawah   terhadap  PLP2B  tergolong  negatif   (63,64%).   Faktor-faktor konversi lahan sawah yang dimilik diantaranya lokasi lahan, kebutuhan ekonomi, kebutuhan bangunan, pengetahuan keluarga pemilik sawah, dan adanya pembangunan pabrik. Kepadatan penduduk agraris di Kabupaten Pemalang tergolong rendah, dimana persebarannya hampir seluruh wilayah di kabupaten tersebut memiliki kepadatan penduduk kurang dari 13 jiwa/Ha.

 

Irawan dkk in Admihardja dkk, ( 2006:184) explaining that farm [of] rice field own strategic function, because representing especial food provider substance for Indonesia resident. Therefore, rice field have to be exploited to increase the level live and the farmer prosperity especially and socialize generally. The purpose of the study to: (1) study a response of paddy owners of familys these PLP2B, (2) examine the factors convert has paddy rice fields, (3) asses the condition of the agrarian population density in Pemalang Regency. The study population is all paddy owners of familys. Sampling was done make of purposive sampling techniques and snowball sampling techniques. Techniques of data collection using questionnaire, interviews, secondary data collection and observation. Data were analyzed with a descriptive percentage analysis, descriptive  analysis,  and  spatial.  The  results  showed  that  response  of  paddy owners familys to PLP2B classified as negative (63,64%). Factors convert paddy rice field of fate including is location of the land, economy needs, building needs, owner a family of knowledge fields, and plant contruction. Agrarian population density is low included in Pemalang, where almost all areas in the district has a population density of less than 13 people / Ha.

Author Biographies

Mei Ardi Wiranoto, Gedung C1 Lantai 1 FIS Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Puji Hardati, Gedung C1 Lantai 1 FIS Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Published
2014-12-27
Section
Articles