Adaptasi Masyarakat Pesisir dalam Menghadapi Perubahan Garis Pantai di Pesisir Kecamatan Sayung

  • Lu’lu’il Munawaroh Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Wahyu Setyaningsih Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstract

Shoreline changes consistently on the coast of Sayung Sub-District will influence the community in making
efforts in dealing with these changes. One of them is with the adaptation approach. The purpose of this study was
to determine the pattern of shoreline changes from 1990 to 2019 and to analysis the adaptation of the coastal
communities of Sayung Sub-District in dealing with shoreline changes in protection, accommodation and retreat.
The method used is descriptive quantitative. Analysis for shoreline changes uses Normalized Different Water
Index analysis method while the analysis for adaptation is carried out in the Bedono and Surodadi Villages.
Data collection techniques using interviews, observation and documentation. The results of this study consistently
occurred abrasion from 1990 to 2019 in Bedono Village while the consistency of accretion incidents in Surodadi
Village. The adaptation of the people of Bedono Village in dealing with land reduction is carried out through
protection using mangrove plants and beach walls. Community adaptation with accommodation is done
physically, economically and socially. Community readaptation is carried out by people who are retreat adapting
with changes in housing construction, changes in livelihoods, increased spending and increased ease of access to
educational and health facilities. Meanwhile, community adaptation to the addition of land in Surodadi Village
is opening recreation areas.

Perubahan garis pantai secara konsisten di pesisir Kecamatan Sayung akan mempengaruhi
masyarakat dalam melakukan upaya dalam menghadapi perubahan tersebut. Salah satunya dengan
pendekatan adaptasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pola perubahan garis pantai dari
tahun 1990 sampai 2019 serta adaptasi masyarakat pesisir Kecamatan Sayung dalam menghadapi
perubahan garis pantai secara proteksi, akomodasi dan retreat. Metode yang digunakan adalah
kuantitatif deskriptif. Analisis untuk perubahan garis pantai menggunakan metode analisis
Normalized Different Water Index sedangkan analisis untuk adaptasi dilakukan di masyarakat Desa
Bedono dan Desa Surodadi. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara, observasi dan
dokumentasi. Hasil penelitian ini kejadian abrasi secara konsisten dan tertinggi dari rentang tahun
1990 sampai 2019 berada di Desa Bedono sedangkan konsistensi kejadian akresi di Desa Surodadi.
Adaptasi masyarakat Desa Bedono dalam menghadapi pengurangan daratan dilakukan dengan cara
proteksi menggunakan tanaman mangrove dan dinding pantai. Adaptasi akomodasi masyarakat
dilakukan secara fisik, ekonomi mapun sosial. Readaptasi masyarakat dilakukan oleh masyarakat
yang melakukan adaptasi reatreat dengan perubahan bangunan rumah, perubahan matapencaharian,
peningkatan pengeluaran dan peningkatan kemudahan menuju akses fasilitas pendidikan maupun
kesehata. Sedangkan, adaptasi masyarakat dalam menghadapi penambahan daratan di Desa
Surodadi dilakukan secara kolektif dengan membuka tempat rekreasi.

Published
2021-08-10
Section
Articles