Pengetahuan Abatisasi dengan Perilaku Penggunaan Abate

  • Faiza Rahma Ebnudesita Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Indonesia
  • Sulistiawati Sulistiawati Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Kedokteran Pencegahan, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Indonesia
  • R. Heru Prasetyo Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Indonesia
Keywords: Abatization, Abate, DHF, Knowledge, Behavior

Abstract

ABSTRAK

Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan global. Indonesia berada pada urutan kedua dengan kasus DBD tertinggi di dunia. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pengetahuan abatisasi dengan perilaku penggunaan abate di Desa Jatisari, Kabupaten Madiun. Penelitian ini adalah jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan studi potong lintang, dilaksanakan pada bulan Maret 2019 – Mei 2020 di Desa Jatisari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Populasi dan sampel pada penelitian ini dipilih menggunakan metode total sampling, yakni seluruh ibu atau pengambil keputusan dalam rumah tangga dan berumur 20 hingga 65 tahun yang bersedia sebagai responden, didapatkan 60 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner dan diuji menggunakan Spearman. Mayoritas responden memiliki pengetahuan abatisasi yang rendah (46,7%) diikuti dengan perilaku penggunaan abate yang rendah (91,7%). Pengetahuan abatisasi tidak berhubungan signifikan dengan perilaku penggunaan abate, akan tetapi memiliki kecenderungan untuk berhubungan (p= 0,07). 

 

ABSTRACT

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is still a global health problem. Indonesia is the second largest position of DHF in the world. This study aimed to analyze the relationship between knowledge of abatization and abate usage behavior in Jatisari Village, Madiun Regency. This study was an observational analytic with cross-sectional design, was conducted in March 2019 - May 2020 in Jatisari Village, Madiun Regency, East Java. The population and sample in this study were selected using the total sampling method, including all mothers or decision makers in the household aged 20 to 65 willing years to be respondents, with 60 of them fulfilled the inclusion criteria. Data were collected through interviews using a questionnaire and processed by Spearman analysis. Majority of the respondents have a low abatization knowledge (46.7%) followed by low abate usage behavior (91.7%). The level of knowledge of abatization was not significantly related to abate usage behavior, but has a tendency to relate (p = 0.07).

Published
2021-02-19
How to Cite
Ebnudesita, F., Sulistiawati, S., & Prasetyo, R. H. (2021). Pengetahuan Abatisasi dengan Perilaku Penggunaan Abate. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 5(1), 72-83. https://doi.org/10.15294/higeia.v5i1.39447