Pernikahan Usia Dini dan Risiko Terhadap Kejadian Stunting pada Baduta di Puskesmas Kertek 2, Kabupaten Wonosobo

Main Article Content

Claudia Permatasari

Abstract

Abstrak



Puskesmas Kertek 2 mempunyai kasus stunting baduta dan kasus pernikahan usia dini tertinggi di Kabupaten Wonosobo. Pernikahan usia dini menjadi salah satu faktor tidak langsung kejadian stunting. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan pernikahan usia dini yang melairkan <19 tahun dengan kejadian stunting pada baduta. Jenis penelitian ini adalah obsevasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sumber data diambil dari data sekunder dari data penimbangan serentak 2021. Jumlah sampel baduta anak pertama sebanyak 201 responden dengan menerapkan Simple Random Sampling. Data dianalisis dengan uji chi-square. Berdasarkan hasil analisis bivariat antara usia ibu saat menikah dengan kejadian stunting menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan (p=0,799). Hal ini menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara usia ibu menikah dengan kejadian baduta stunting. Namun, Hasil dari rata-rata kejadian stunting baduta di wilayah kerja Puskesmas Kertek 2 yaitu 31,3%, rata-rata tersebut masih diatas rata-rata nasional yaitu 27,7%. Hal ini menunjukan bahwa adanya determinan kejadian stunting lainnya.


Abstract


The Kertek 2 Health Center has the highest cases of stunting under two years of age and cases of early marriage in Wonosobo Regency. Early marriage is one of the indirect factors for stunting. The purpose of this study was to determine the relationship between early marriage with birth <19 years and the incidence of stunting in children under two years old. This type of research is analytic observational with aresearch design cross sectional. The data source was taken from secondary data from the 2021 simultaneous weighing data. The number of samples for the first child was 201 respondents by applying Simple Random Sampling. Data were analyzed by chi-square test. Based on the results of the bivariate analysis between maternal age at marriage and the incidence of stunting, it showed that there was no significant difference (p = 0.799). This states that there is no significant relationship between maternal age at marriage and the incidence of stunting under two children. However, the results of the average incidence of stunting under two years in the working area of the Kertek 2 Health Center is 31.3%, the average is still above the national average of 27.7%. This shows that there are other determinants of stunting.


Keywords: Baduta, Early-age Marriage, Nutrition,  Stunting

Article Details

How to Cite
Permatasari, C. (2022). Pernikahan Usia Dini dan Risiko Terhadap Kejadian Stunting pada Baduta di Puskesmas Kertek 2, Kabupaten Wonosobo. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 6(1). https://doi.org/10.15294/higeia.v6i1.51282
Section
Articles