Evaluasi Proses dalam Program Penanganan Stunting di Semarang

Main Article Content

Firmansyah Kholiq Pradana P. H
Ayun Sriatmi
Apoina Kartini

Abstract

ABSTRAK


Kota Semarang merupakan kota yang berhasil menekan angka stunting 2,5% pada tahun 2019. Akan tetapi, pandemi Covid-19 program stunting di kota Semarang mengalami hambatan pada proses yang berpotensi meningkatkan resiko prevalensi stunting, yaitu terbatasnya akses intervensi yang menyebabkan menurunya mutu program stunting.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mengevaluasi proses pelaksanaan program stunting di Kota Semarang menggunakan model Proses CIPP. Penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian ini rdiri dari 5 informan utama yaitu tenaga gizi puskesmas dan 15 informan triangulasi. penentuan informan menggunakan teknik purposive. Analisis data menggunakan analisis isi. Hasil penelitian menunjukan indikator perencanaan, adanya perubahan kegiatan pada program stunting masa pandemi karena penutupan layanan posyandu. Indikator pelaksanaan adalah kegiatan pemantauan dilaksanakan door to door, tidak adanya pemberian PMT F100, penyuluhan online tidak efektif, berkurangnya ibu yang mengikuti konsultasi gizi, tidak ada pemantauan terkait pemberian vitamin A. Indikator monitoring menyatakan bahwa empat dari lima kegiatan stunting tidak mencapai target. Saran dalam penelitian ini adalah, meningkatkan inovasi program penanggulangan stunting menggunakan teknologi digital selama masa pandemi.


ABSTRACT


Semarang is a city that has succeeded in reducing the stunting rate by 2.5% in 2019. Covid-19 pandemic caused stunting program in Semarang has encountered obstacles in the process that can increase the risk of stunting prevalence. The purpose of this study was to determine the implementation process of the stunting using the CIPP Process model. This research is a survey research with a qualitative approach. The informants of this study consisted of 5 main informants and 15 triangulation informants. when informants use purposive techniques. Data analysis using content analysis. The results showed planning indicators, changes in activities in the stunting program during the pandemic due to the closure of posyandu services. The implementation indicators are door to door monitoring activities, no provision of PMT F100, ineffective online counseling, reducing mothers who attend consultations, no monitoring related to vitamin A administration. Monitoring indicators state that four activities did not reach the target. Suggestions in this study are to increase stunting prevention innovation programs using digital technology during the pandemic.


Keyword: Program, Stunting, CIPP Process

Article Details

How to Cite
P. H, F., Sriatmi, A., & Kartini, A. (2021). Evaluasi Proses dalam Program Penanganan Stunting di Semarang. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 5(4), 587-595. https://doi.org/10.15294/higeia.v5i4.52122
Section
Articles