Abstract





Crystal Violet (CV) dan Congo Red (CR) masing-masing merupakan zat warna kationik dan anionik. Kedua zat warna tersebut banyak terdapat pada limbah industri tekstil, bersifat karsinogenik dan non biodegradable dengan toksisitas tinggi. Salah satu metode untuk menurunkan konsentrasi CV dan CR adalah melalui proses adsorpsi menggunakan karbon aktif ampas tahu (KAAT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik KAAT dan kemampuannya dalam mengadsorpsi zat warna pada berbagai variasi waktu kontak, pH dan konsentrasi awal larutan. Preparasi KAAT dilakukan melalui proses karbonisasi ampas tahu dan proses aktivasi dengan merendam KAAT dalam larutan H3PO4 3 M. Hasil penelitian karakteristik KAAT dilihat dari beberapa parameter uji, antara lain kadar air, kadar abu, kadar  zat menguap dan kadar karbon yang dihasilkan, telah memenuhi syarat SNI 06-3730-1995 tentang standar kualitas arang aktif sebagai adsorben. Namun, daya serap iod yang dihasilkan belum memenuhi syarat SNI 06-3730-1995 yaitu minimal  750 mg/g. Hasil uji SAA menggunakan metode BET menunjukkan luas permukaan KAAT sebesar 49,075 m2/g. Hasil analisis FTIR menunjukkan adanya gugus O-H, C-H deformation, C=O. Selain itu, muncul pita serapan baru pada bilangan gelombang 1272 cm-1, 1159 cm-1 dan 1319 cm-1 menunjukkan masing-masing untuk vibrasi regangan C-O dalam P-O-C dan P=O. Adsorpsi CV terjadi pada waktu optimal 75 menit, pH 5 dan Co= 8 mg/L sebesar 98,41%. Adsorpsi CR terjadi pada waktu optimal 60 menit, pH 5 dan Co=25 mg/L sebesar 71,97%.