Abstract

Telah dilakukan sintesis kitosan terimobilisasi ditizon sebagai adsorben untuk menurunkan kadar ion Cd2+ dalam larutan . Ion Cd2+ merupakan ion logam berat beracun dan berbahaya yang sering ditemukan di industri elektroplating. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan karakterisasi gugus fungsi pada keduanya dengan FT-IR dan mengetahui pengaruh imobilisasi pada kitosan dalam adsorbsi. Penelitian ini meliputi tahap sintesis kitosan (pembentukan kitosan bead, dan imobilisasi kitosan bead dengan ditizon), optimasi penurunan kadar Cd2+ dengan metode batch meliputi variasi waktu kontak dan konsentrasi larutan Cd2+, serta aplikasinya pada larutan Cd2+ terinterferensi Pb2+. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kapasitas adsorbsi pada kitosan yang telah diimobilisasi. Keberhasilan imobilisasi kitosan terbukti dengan  munculnya gugus S=C pada panjang gelombang 1078,87 cm-1, dan C-N pada 1033,50 cm-1 dalam hasil FT-IR kitosan terimobilisasi ditizon. Kondisi optimal penyerapan logam Cd2+ pada pH 6 adalah 75 menit dengan konsentrasi 30 ppm untuk kitosan dan 50 ppm untuk kitosan terimobilisasi ditizon. Kenaikan kadar ion Cd2+ dalam larutan interferensi Pb2+ dalam keadaan optimum mengalami peningkatan dari 6,6020 mg/g menjadi 8,4949 mg/g pada kitosan dan 11,0395 mg/g menjadi 15,8257 mg/g dengan imobilisasi. Adanya gangguan ion logam Pb2+ menyebabkan interferensi positif, artinya terjadi peningkatan nilai adsorbsi yang bisa disebabkan oleh letak panjang gelombang  kedua ion logam yang berdekatan dan sama-sama berada pada valensi 2+.

Â