Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh lama perendaman daun jati terhadap absorbansi ekstrak pekat daun jati, trayek pH yang dihasilkan, pengaruh asam askorbat terhadap stabilitas ekstrak dan kesalahan titrasi teoritis penggunaannya pada titrasi asam-basa. Pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara memvariasi lama perendaman dengan pelarut etanol-HCl, 16, 20, 24 dan 28 jam. Ekstrak optimalnya ditambahkan pada larutan dengan pH 1-13 untuk mengetahui trayek pH. Pengaruh keberadaan asam askorbat pada stabilitas ekstrak diamati dengan menambahkan 100, 250, 400 dan 550 ppm asam askorbat ke dalam ekstrak tersebut, diamati selama 25 hari, dan dianalisa kondisi absorbansinya setiap lima hari sekali setelah hari pertama. Ekstrak kemudian digunakan sebagai indikator titrasi asam kuat-basa kuat, asam lemah-basa kuat dan asam kuat-basa lemah. Lama perendaman pada menghasilkan 24 jam sebagai lama perendaman maksimal dan trayek pH ekstrak diketahui pada pH 7-8. Keberadaan asam askorbat mempengaruhi stabilitas ekstrak pekat daun jati, semakin tinggi konsentrasi asam askorbat yang ditambahkan, semakin besar pula penurunan absorbansi pada panjang gelombang maksimum ekstrak. Penggunaan ekstrak pada titrasi asam kuat-basa kuat memiliki persentase kesalahan yang lebih kecil, yaitu sebesar +0,002295%.