Abstract

Indonesia mempunyai banyak limbah hasil pertanian, salah satunya adalah kulit pisang. Kulit pisang belum banyak diolah di Indonesia untuk menjadi bahan bakar alternatif. Dalam kulit pisang mengandung selulosa sekitar 17,36 %. Selulosa berpotensi untuk dijadikan bahan baku dalam memproduksi etanol melalui proses delignifikasi, hidrolisis dan biokonversi oleh mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae. Tujuan penelitian ini adalah menentukan jenis jamur terbaik sebagai katalis pada hidrolisis dan kadar bioetanol tertinggi hasil fermentasi serbuk kulit pisang. Pada penelitian ini proses delignifikasi dengan menggunakan larutan NaOH 0,01M. Proses hidrolisis dilakukan dengan katalis enzim dari jamur selama 6,7 dan 8 jam, dan fermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae dengan variasi waktu 8, 10, 12 dan 14 hari. Jenis jamur terbaik sebagai katalis pada proses hidrolisis berasal dari jamur tiram. Kadar bioetanol tertinggi pada waktu fermentasi 10 hari sebesar 0,26%. Kadar bioetanol meningkat dengan penambahan supernatan 100 mL saat hidrolisis yaitu menjadi 1,28%.