FOSTERING ENTREPRENEURIAL MINDSET AT PONDOK HAJJAH NURIYAH SHABRAN DURING THE COVID-19 PANDEMIC

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Fathurrohman Husen
Fajar Santos

Abstract

Pemerintah menetapkan wabah Covid-19 sebagai bencana nasional sejak bulan Maret 2020. Pandemi merupakan kondisi yang tidak diharapkan dan harus direspons dengan cepat, tepat, dan tanggap sehingga tidak menimbulkan mudarat yang lebih buruk di masa sekarang maupun yang akan datang. Di antara dampak nyatanya adalah pada sektor ekonomi, baik menimpa secara perorangan maupun secara kelembagaan. Pondok Hajjah Nuriyah Shabran memiliki mahasiswa mondok dari berbagai daerah di Indonesia. Karenanya, perlu upaya untuk membentuk ketahanan ekonomi di lembaga tersebut, misalnya dengan berwirausaha. Wirausaha merupakan aktivitas yang tidak hanya berkaitan dengan untung-rugi dalam dunia bisnis. Lebih dari itu, mahasiswa mondok dapat menjadikan wirausaha sebagai upaya mengembangkan bisnis secara mandiri dan menjadi media dakwah bil-hal. Mindset tersebut perlu dibina dan dipahamkan kepada mahasiswa. Kegiatan pembinaan bertujuan untuk memberikan wawasan, arahan, dan motivasi kepada mahasiswa mondok di Pondok Hajjah Nuriyah Shabran tentang pentingnya berwirausaha dan korelasinya dengan dakwah sehingga mampu menghadapi Pandemi Covid-19 secara bijak, responsif, dan bernilai ibadah. Metode pembinaan dilakukan dengan cara ceramah dan diskusi aktif. Pembinaan diikuti oleh sepuluh mahasiswa mondok. Kegiatan berlangsung lancar dengan antusias peserta yang aktif bertanya sehingga tercipta suasana diskusi yang komunikatif. Tindak lanjut dari kegiatan pembinaan ini adalah perlu diadakan pelatihan atau pendampingan untuk memproduksi makanan atau barang yang terjangkau oleh mahasiswa mondok.


The government has designated the Covid-19 outbreak as a national disaster since March 2020. Pandemic is an unexpected condition and must be responded quickly, appropriately, and responsively so as not to cause worse harm in the present and in the future. Among the real impacts are on the economic sector, both individually and institutionally. Pondok Hajjah Nuriyah Shabran has mondok students from various regions in Indonesia. Therefore, it is necessary to make efforts to establish economic resilience in the institution, for example by entrepreneurship. Entrepreneurship is an activity that is not only related to profit-loss in the business world. Moreover, mondok students can make entrepreneurship as an effort to develop the business independently and become a medium of da'wah bil-hal. The mindset needs to be fostered and understood to students. The coaching activity aims to provide insight, direction, and motivation to students at Pondok Hajjah Nuriyah Shabran about the importance of entrepreneurship and its correlation with da'wah so as to be able to face the Covid-19 Pandemic wisely, responsively, and worth worship. The coaching method is done by means of lectures and active discussions. Coaching was followed by ten mondok students. The activity went smoothly with enthusiastic participants who actively asked questions so as to create a communicative discussion atmosphere. The follow-up of this coaching activity is that there needs to be training or mentoring to produce food or goods that are affordable to mondok students.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Husen, F., & Santos, F. (2021). FOSTERING ENTREPRENEURIAL MINDSET AT PONDOK HAJJAH NURIYAH SHABRAN DURING THE COVID-19 PANDEMIC. Indonesian Journal of Devotion and Empowerment, 3(1), 6-10. https://doi.org/10.15294/ijde.v3i1.45723

References

1]. Anwar, S. (2010). Hukum Perjanjian Syariah: Studi tentang Teori Akad dalam Fikih Muamalat. PT RajaGrafindo Persada.

2]. Armiani, S., Fajri, S. R., Sukri, A., & Pidiawati, B. Y. (2020). Pelatihan Pembuatan Masker Sebagai Upaya Antisipasi Penyebaran Covid-19 di Desa Anyar Kabupaten Lombok Utara. Jurnal Pengabdian UNDIKMA, 1(1), 22–27. https://doi.org/10.33394/jpu.v1i1.2550

3].Ghazaly, A. R., Ihsan, G., & Shidiq, S. (2015). Fiqh Muamalat (3rd ed.). Kencana.

4]. Hariyanto, R. (2017). Menumbuhkan Semangat Wirausaha Menuju Kemandirian Ekonomi Umat Berbasis Pesantren (Studi Kasus di PP Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan). NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Dan Keagamaan Islam, 14(1), 185. https://doi.org/10.19105/nuansa.v14i1.1318

5]. Khoirudin, A., & Jamuin, M. (2020). Kontinuitas dan Diskontinuitas Pendidikan Kader Pondok Hajjah Nuriyah Shabran (1982-2014). Jurnal Muhammadiyah Studies, 1(1), 106–126. https://doi.org/10.22219/jms.v1i1.11412

6]. Muliana, M. (2017). Konsep Dakwah Entrepreneur Menurut Abdurrahman Bin Auf. Al-Idarah: Jurnal Manajemen Dan Administrasi Islam, 1(2), 227. https://doi.org/10.22373/al-idarah.v1i2.2673

7]. Rahmat, A. (2011). Pendidikan Berwawasan Kewirausahaan pada Usia Dini. Pedagogika, 2(1).

9]. Utomo, A. P., Primaningtyas, W. E., Ahmad, M. M., Kusminah, I. L., Andiana, R., Nindyapuspa, A., Tjahyonowatie, S., & Ningrum, D. S. (2020). Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer dan Aplikasi Pola Hidup Bersih di SMK Negeri 4 Surabaya dalam Upaya Menyikapi Pandemi COVID-19. Educivilia: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 1(2), 111. https://doi.org/10.30997/ejpm.v1i2.2941