Tingkat Pemahaman Konselor Terhadap Implementasi Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Aimmatul Husna
Sinta Saraswati
Kusnarto Kurniawan

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pemahaman konselor terhadap implementasi bimbingan dan konseling dalam kurikulum 2013. Metode pengumpulan data yaitu angket tertutup  yang diberikan kepada  22 orang konselor SMA di Kabupaten Cilacap. Analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman konselor terhadap implementasi bimbingan dan konseling di SMA se-Kabupaten Cilacap termasuk dalam kategori tinggi (70.78%) dengan perincian indikator variabel yaitu pemahaman konselor terhadap posisi bimbingan dan konseling dalam kurikulum 2013 sebesar (72.46%) , pemahaman konselor terhadap program bimbingan dan konseling dalam kurikulum 2013 sebesar (71.60%), dan pemahaman konselor terhadap implementasi program bimbingan dan konseling dalam kurikulum 2013 sebesar (67.20%). Simpulan penelitian ini yakni konselor SMA se-Kabupaten Cilacap telah mempunyai pemahaman terhadap implementasi bimbingan dan konseling dalam kurikulum 2013 dengan kriteria tinggi.


The purpose of this study is to determine the level of understanding on the implementation of guidance and counseling in 2013 curriculum. Method of data collection is used closed questionnaire and it was given to 22 high school counselors in Cilacap in which the data obtained was analyzed through descriptive percentages. The results showed that the level of counselors’ understanding in the implementation of guidance and counseling in high schools in Cilacap are in a high category (70.78%), with the details of the indicator variable are as follows; the understanding of the position of guidance counselor and counseling in 2013 curriculum was amounted to (72.46%), while counselor’s understanding of guidance and counseling programs was (71.60%), and counselors understanding of the implementation toward guidance and counseling programs was (67.20%). By considering the study findings above, it can be concluded that the high schools counselors in Cilacap already have sufficient understanding on the implementation of 2013 curriculum of guidance and counseling program.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Husna, A., Saraswati, S., & Kurniawan, K. (1). Tingkat Pemahaman Konselor Terhadap Implementasi Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application, 3(4). https://doi.org/10.15294/ijgc.v3i4.3790

References

Ihsan, Fuad. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Kemendikbud. 2013. Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor. Jakarta: Depdiknas.

Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2013, Nomor 81 A Tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta: Depdiknas.

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2008, Nomor 27 tentang Standar Kualifikasi akademik dan Kompetensi Konselor.Jakarta: Depdiknas.

Satrio Wicaksono. 2013. Pemahaman Guru Rendah, Tantangan Kurikulum 2013. Suara Merdeka, 27 Desember. Hlm 37.

Sugandi, Achmad. 2006. Teori Pembelajaran. Semarang: UNNES Press.

Tirtarahardja, Umar. dkk. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Undang-Undang Republik Indonesia, 2003, Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Wibowo, Mungin Eddy. 2013. Rancangan Implementasi Bimbingan dan Konselong Dalam Kurikulum 2013. Makalah disajikan dalam acara seminar nasional dengan tema Reposisi Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013. Unnes. Semarang. 4 Mei 2013.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>