Konseling Islami untuk Perilaku SEX Beresiko

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Heri Saptadi Ismanto

Abstract

Konseling metode tasawufpada pelaku seks berisiko dilakukan pada tiga responden. Hasil penelitian: (1)alasan individu melakukan sex beresiko: terpengaruh pergaulan dengan teman-teman, terpapar pornografi melihat film porno, terpapar paham sex bebas. Subyek berusia remaja, berusia antara usia 22-24 tahun dan tingkat religiusitas subyek tergolong rendah; (2) nilai-nilai tasawufdalam konseling merupakan konsep layanan konseling dengan keilmuan yang dituntut untuk lebih humanistik, empirik dan fungsional (penghayatan terhadap ajaran Islam). Konseling ini mendiskusikan dan membicarakan bagaimana membina moral umat. Konseling metode tasawufdiawali dari kerangka futuwwah dengan mengaplikasikan sikap zuhud terhadap dunia makrokosmos dan mikrokosmos (manusia). Tahapannya: (a) takhalli (pembersihan hati dari sifat-sifat tercela). (b) tahalli (menghiasi diri dengan sifat-sifat terpuji) (c) tahap tajalli, setelah kedua tahap ini dengan dasar pengolahan batin (esoterik) seseorang akan mampu mengatur dirinya berkehidupan sosial dengan baik; (3) Dampak konseling tasawuf dalam kasus perilaku seks berisiko, subyek ada keinginan agar jiwanya bisa tumbuh sehat, ingin memiliki sifat-sifat yang baik, dan jiwa sehat dengan memiliki sifat-sifat yang terpuji. Hambatannya, perilaku individu yang lebih sehat tidak bertahan lama, maka konseling harus dilakukan berulang-ulang.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Ismanto, H. (2022). Konseling Islami untuk Perilaku SEX Beresiko. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application, 11(Special Ed), 83-92. https://doi.org/10.15294/ijgc.v11i2.60836

References

Adib, Mohammad. 2010. FilsafatIlmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Creswell, John W. 1998. Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Tradition. London: SAGE Publications.

Ernawati, Renatha. “Layanan Konseling Untuk Remaja Dalam Membantu Kebiasaan Bermain Game serta Perilaku Seks Bebas”. Jurnal Selaras, Kajian Bimbingan dan Konseling Serta Psikologi Pendidikan. 1 (1), Mei 2018 (17 – 27)

Al-Ghazali. T.th. Rahasia Keajaiban Hati, terj, Immun El Blitary. Surabaya: al-Ihlas.

Ali, Yunasril. 1997. Manusia Citra Ilahi, Pengembangan Konsep Insan kamil Ibn „ Arabi oleh al-Jili. Jakarta: Paramadina.

Asparian; Desi Andriani; dan Tri Lestari. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Berisiko pada Remaja SMA/Sederajat di Kecamatan Sungai Manau Tahun 2014. Jurnal Penelitian Universitas Jambi : Seri Sains Volume 17, Nomor 1, Hal. 55-66 ISSN: 0852-8349 Januari – Juni 2015.

Asparin.,D. A& Lestari, T. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Berisiko Pada Remaja SMA atau Sederajat di Kecamatan Sungai Manau Tahun 2014. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains Volume 17No 1 Hal 55-56.

Azinar, Muhammad. “Perilaku Seksual Pranikah Berisiko terhadap Kehamilan Tidak Diinginkan”. Jurnal Kesehatan Masyarakat KEMAS 8 (2) (2013) halaman 153-160. ISSN 1858-1196 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas

Azwar, Saifuddin. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bakri, Syamsul. 2009. The Power of Tasawuf Reiki. Yogyakarta: Pustaka Marwa.

Banun, F.O.S & Setyorogo, S.(2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada Mahasiswa Semester V STIKES X Jakarta Timur Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan 5(1) Januari 2013.

Kartanegara, Mulyadi. 2006. Menyelami Lubuk Tasawuf. Surabaya: Erlangga.

Nasr, Seyyed Hosein. 1991.Tasawuf, Dulu dan Sekarang, terj. M Thoyibi. Jakarta: PustakaFirdaus.

Sutoyo, Anwar. 2013. Bimbingan & Konseling Islami (Teori dan Praktek).Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sutoyo, Anwar. 2015. Manusia Dalam Perspektif Al-Quran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.