Abstract

Tesis ini membahas realisasi kewajiban dan tanggung jawab pemerintah dalam perlindungan anak, termasuk pada anak korban trafficking dalam kerangka Balai Rehabilitasi Sosial. Tujuan dalam penelitian tesis ini adalah: 1) menganalisis program pelayanan rehabilitasi sosial korban trafficking; 2) menganalisis bentuk, konsep dan kepuasan pelayanan rehabilitasi sosial korban trafficking; dan 3) menganalisis perilaku anak korban trafficking dalam pelayanan rehabilitasi sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data utama yaitu informan (anak korban trafficking dan pekerja sosial), dokumen yang relevan serta peristiwa dari hasil pengamatan observasi. Teknik pengumpulan data melalui metode wawancara dengan pedoman wawancara, metode observasi dengan lembar observasi dan metode dokumentasi dengan pemeriksaan terhadap beberapa dokumen dari Dinas Sosial maupun Balai Rehabilitasi. Pemeriksaan Keabsahan data dengan metode trianggulasi sumber data, alat pengambilan data, dan sumber teoretis. Teknik analisis data menggunakan versi Miles (pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan verifikasi data). Analisis data berfokus program, bentuk, konsep, dan kepuasan pelayanan rehabilitasi sosial korban traffickingdan dihubungkan dengan sudut pandang teori interaksi simbolik Mead dan Blummer dan teori konstruksi sosial Berger. Hasil penelitian: 1) pelaksanaan program pelayanan rehabilitasi sosial meliputi tahapan pendekatan, assessment, rencana pelayanan, dan pelaksanaan pelayanan dalam bentuk yang berbeda-beda tergantung pada kronologis kasus awal klien dan peran pekerja sosial dalam pelaksanaan lebih kepada peran pendamping; 2) bentuk dan konsep pelayanan diwujudkan dalam bentuk bimbingan fisik dan kesehatan melalui olahraga, medical checkup berkala, bimbingan mental dan ceramah, bimbingan sosial melalui terapi kelompok dan bimbingan keterampilan; 3) perilaku korban dalam sudut pandang teori interaksi simbolik nampak dalam perubahan perilaku korban diwujudkan dalam bentuk interaksi sosial yang baik, juga telah terdapat reflektivitas dengan terwujudnya kepercayaan diri dan kepercayaan pada orang lain dalam diri klienserta dalam sudut pandang teori konstruksi sosial berarti pelayanan rehabilitasi sosial yang dilakukan telah dapat terinternalisasi dengan baik pada diri klien.