Abstract

Pembelajaran IPS dipandang kurang menarik sehingga mengakibatkan rendahnya minat, respon serta antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS di sekolah. Salah satu faktor yang menyebabkan munculnya pandangan rendah dan terpinggirkannya pelajaran IPS adalah penggunaan model pembelajaran beserta bahan ajar yang sangat minim. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran dengan memberikan materi yang langsung dialami siswa atau dilihat siswa, pembelajaran disampaikan dengan menanamkan konsep dan karakteristik nilai esensial mata pelajaran. Pembelajaran yang diberikan tidak menimbulkan verbalisme. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan media pembelajaran yang tepat. Media pembelajaran yang ideal adalah benda konkrit atau bahan yang menggambarkan bahan konkrit tersebut. Guru perlu mengembangkan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah perangkat model pembelajaran langsung yang didasarkan pada kemampuan dasar siswa. Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model Thiagarajan, Semmel dan Semmel yang dikenal dengan 4-D yaitu pendefenisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate).

 

Social science is not interesting to students. This causes low motivation in learning social science at school. One of the main factors is due to the uninteresting learning model and materials. Ideal learning is when the material is directly experienced and seen by students. In response to the above challenge, appropriate media is needed. Ideal learning media is concrete materials or things representing the objects. Teachers need to develop learning materials. The media developed is based on students competence. The development of learning materials employs Thiagarajan, Semmel dan Semmel models known by 4-D, i.e. define, design, develop, and disseminate.